TANGSELIFE.COM- Usai tertunda sehari, akhirnya terdakwa revenge porn bernama Alwi Husen Maulana divonis 6 tahun penjara.

Vonis itu dibacakan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Pandeglang, Kamis, 13 Juli 2023.

Kasus revenge porn atau video porno itu dialami seorang mahasiswi di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Alwi Husen yang jadi terdakwa kasus revenge porn itu terbukti bersalah melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE.

Vonis terdakwa revenge porn itu dibacakan Hakim Ketua Hendhy Eka Chandra disaksikan JPU Mario Nicolas, serta keluarga korban.

“Menjatuhkan kepada terdakwa dengan pidana penjara 6 tahun dan denda Rp1 miliar rupiah,” ujar hakim ketua.

“Apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana selama 3 bulan,” ujar hakim lagi, Kamis, 13 Juli 2023.

Selain vonis penjara dan denda, pelaku revenge porn itu juga diberikan hukuman tambahan tidak boleh menggunakan fasilitas internet selama 8 tahun.

“Agar perbuatan terdakwa tidak terulang, pidana tambahan pencabutan hak mempergunakan atau memanfaatkan  internet selama 8 tahun,” ucap hakim ketua lagi.

Alwi Husen yang jadi terdakwa revenge porn usai mendengar vonis hanya bisa terdiam. Dia lalu mendekati kuasa hukumnya untuk berkonsultasi.

Terkait vonis itu, Ai Erlangga kuasa hukum terdakwa mengaku akan pikir-pikir untuk menerima atau mengajukan banding.

“Kami akan melakukan pikir-pikir dulu yang mulia,” terang Ai Erlangga kepada majelis hakim usai vonis dibacakan.

Terdakwa Revenge Porn Ancam Bunuh Korban Berkali-kali

Untuk diketahui, kasus revenge porn itu dialami seorang mahasiswi berinisial IS, 23, asal Kabupaten Pandeglang.

Sebelumya, IS dan Alwi Husen, 22 berpacaran sejak duduk di bangku SMP tapi percintaan keduanya putus nyambung.

Saat masih berpacaran, rupanya pelaku memperdaya kekasihnya itu hingga korban tidak sadar lalu memperkosanya.

Jahatnya, Alwi Husen merekam adegan dewasa tersebut. Tatkala IS minta putus pacaran, Alwi Husen menyebarkan video syur tersebut.

Kisah reveng porn itu viral di media sosial Twitter usai diungkapkan oleh kakak korban dengan akun @zanatul_91 pada Selasa, 27 Juni 2023.

Dia bercerita kasus yang menimpa adiknya bermula pada 14 Desember 2022 saat pelaku mengirimkan rekaman video yang sudah diedit.

Video itu diedit menjadi empat layar dalam durasi lima detik. Pada 3 layar video itu berisi foto korban.

Sedangkan satu layar lainnya berisi rekaman pemerkosaan pelaku kepada korban revenge porn.

“Pada layar 4 adalah adik saya yang sedang dirudakpaksa (tanpa ia sadari) dengan kamera dipegang pelaku,” tulis kakak korban dalam cuitannya, Selasa, 27 Juni 2023.

Video yang dikirim oleh pelaku ternyata juga sudah lama dikirimkan kepada teman-teman adiknya yang lain.

Hal itu lantaran pelaku tak ingin adiknya mengalami kehidupan normal dengan teman-temannya setelah memutuskan hubungan asmara dengan pelaku.

“Pelaku telah berkali-kali berniat membunuh adik kami, pernah menghunuskan pisau pada leher adik kami dan meminta adik kami bunuh diri,”  tulis @zanatul_91 juga.