TANGSELIFE.COM – Warga Pamulang terendam banjir 3 hari berturut-turut. Keluhan soal penanganan banjir yang tak tuntas dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pun mulai bermunculan.

Salah satu lokasi banjir yang dikeluhkan warga Pamulang adalah di Perumahan Orchid Garden 3 di Kelurahan Benda Baru.

Pantauan Tangselife.com di Orchid Garden 3, pada pukul 13.10 WIB, Senin (08/01) banjir yang dikeluhkan warga Pamulang itu masih tinggi hingga lutut orang dewasa atau sekira 50 centimeter.

Salah seorang Warga Pamulang, Alcy (36) mengatakan, banjir yang terjadi telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut, sejak Sabtu-Senin (6-8/1/2024).

Alcy menjelaskan, banjir mulai merendam rumahnya sejak akhir bulan Desember 2023 lalu. Padahal sebelumnya, perumahan tersebut tidak pernah dilanda banjir dalam kurun waktu yang cukup lama.

“Saya pikir cuma sekali (terjadi banjir), entah ada kendala apa di kali (sungai-red), yang kedua kalinya itu di tanggal 6 di Sabtu dini hari itu mulai naik dan lebih parah dari Desember,” kata Alcy, Senin (8/1/2024). 

Alcy tak menampik sejak pertama kali perumahan tersebut banjir pada bulan Desember 2023 lalu pihak pemerintah sudah ada yang datang.

Namun menurutnya, tidak ada aksi nyata dari pemerintah sampai saat ini.

“Yang kesini pak Lurah, Dinas PU (kini Dinas SDABMBK, red) sudah kesini, dan saya pikir PU sudah kesini mungkin ada solusi kali ya, ternyata nyambung ke Januari dan itu makin parah,” tambahnya.

Akibat banjir tersebut 60 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan sekitar 40 KK harus mengungsi lantaran rumahnya sudah tidak bisa ditempati karena air telah masuk ke bagian dalam rumah.

Alcy menerangkan, ketika beberapa pejabat datang sejak banjir pertama kali terjadi, ia dan sejumlah warga telah meminta agar pemerintah segera bertindak sehingga banjir tidak terjadi lagi.

Namun tidak ada langkah antisipasi yang dilakukan sehingga banjir kembali terus terjadi.

“Terakhir saya bilang gini ‘disini bukan ajang foto-foto, yang cuma upload di sosial media’ saya ngomong gitu. Jadi untuk besok- besok kalau ada yang datang dari pihak manapun, terutama pemerintahan cuma foto-foto ‘ini kita mau laporan’ mending gausah, kita bukan butuh itu,” tegasnya.

“Yang pasti tidak ada perubahan, tindak lanjut kita gak tau, karena itu internal mereka, yang pasti gak ada perubahan dan makim parah dibandingkan yang pertama,” tambahnya.

Bahkan, lanjut Alcy, untuk mendirikan tempat pengungsian darurat, warga harus melakukan secara mandiri walau hanya menggunakan terpal seadanya.

Padahal, tambahnya, pihak warga telah meminta untuk segera didirikan tenda darurat sejak banjir melanda pada hari pertama.

“Kita 3 hari aja kita masih mikir nanti mau tidur dimana nih, tenda aja kalau gak saya buru-buru gatau datang apa ngga,” terangnya.

“(semalam) ada 10 orang tapi laki-laki semua yang tidur di tenda, sebagian ada yang di rumah warga yang tingkat,” pungkasnya. (Andre)

Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter