TANGSELIFE.COM – Seorang warganet hampir menjadi korban penipuan dengan modus paket tertukar yang melibatkan pembayaran pengembalian barang melalui QRIS.
Kasus ini dibagikan melalui akun media sosial X @wuyosang pada 16 Maret 2025 kemarin.
Dalam unggahannya, ia memperingatkan penggguna lain agar hati-hati terhadap modus baru yang hampir membuatnya kehilangan sejumlah uang.
Modus penipuan paket tertukar ini bermula saat korban menerima pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku sebagai pihak ekspedisi pengiriman.
Dalam pesan tersebut, pelaku menyatakan bahwa paket korban tertukar dengan milik pelanggan lain karena kesalahan input nomor resi.
Penipu kemudian menawarkan bantuan pengembalian dana, dengan syarat korban mengirimkan bukti riwayat pesanan dan nominal pembayaran.
Setelah itu, pelaku mengirimkan barcode QRIS yang diklaim sebagai metode pengembalian dana.
Korban awalnya percaya dan hendak melakukan pemindaian.
Namun saat diperiksa, ternyata nominal yang tertera mencapai Rp3 juta.
Beruntung, transaksi gagal karena saldo korban tak mencukupi.
Tak berhenti sampai situ, penipu kembali menghubungi korban dan menyarankan untuk menggunakan rekening lain agar transaksi bisa diproses.
Modus ini bertujuan agar korban tetap transfer uangnya tanpa sadar bahwa QRIS yang diberikan justru akan menguras saldo mereka.
Pelaku juga sengaja mengubah nominal QRIS kedua agar sesuai dengan saldo korban.
Korban akhirnya terpaksa mentransfer uang sebesar harga paketnya setelah diancam akun TikTok-nya diretas.
Beruntung, ia tak melakukan pembayaran sesuai nominal QRIS yang lebih besar.
Modus penipuan paket tertukar ini bukanlah yang pertama, karena banyak pengguna media sosial lain yang melaporkan mengalami penipuan serupa dengan kerugian mencapai jutaan rupiah.
Untuk menghindari modus penipuan paket tertukar ini, masyarakat disarankan untuk selalu memeriksa riwayat pesanan sebelum menerima informasi terkait paket tertukar.
Selain itu, jangan pernah melakukan pembayaran atau memindai QRIS dari sumber yang tak terpercaya.
Jika mengalami kejadian serupa, segera laporkan ke pihak ekspedisi resmi atau kepolisian.



