TANGSELIFE.COM– Tayangan kartun anak mengandung unsur LGBT baru-baru ini heboh menjadi perbincangan di media sosial.
Sebuah cuplikan kartun anak yang menampakan adegan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) itu telah tersebar luas di media sosial.
Diketahui bahwa adegan kartun anak dengan unsur LGBT itu diunggah di YouTube kids melalu chanel Lellobee Bahasa Indonesia.
Mulanya tidak ada keanehan dalam cuplikan tersebut, namun muncul dialog “tapi papa dan ayahku siap membantu”.
Lantas, banyak warganet yang berspekulasi bahwa papa dan ayah yang disebut itu merupakan pasangan sesama jenis.
Lalu, bagaimana fakta yang sebenarnya dibalik tayangan kartun tersebut yang dinilai mengandung unsur LGBT.
Fakta Kartun Anak Mengandung Unsur LGBT.
Awalnya terdapat chanel animasi terkenal asal AS yang menampilkan beragam lagu anak-anak yang bernama Cocomelon.
Salah satu unggahan videoklip Cocomelon yang berjudul “Accidents Happen Play Time” dianggap menampilkan usur LGBT.
Sebab, ketika chanel YouTube Lellobee Bahasa Indonesia mengunggah videoklip yang sama dengan terjamahan bahasa Indonesia terkuak makna yang dianggap menyimpang.
Jika judul videoklip tersebut diubah ke bahasa Indonesia maka akan menjadi “ketika kecelakaan terjadi”.
Dalam video tersebut menceritakan ketika seorang anak laki-laki yang sedang bermain perosotan, kemudian terjatuh.
Namun, anak tersebut mengatakan, “tapi papa dan ayahku siap membantu,”, kalimat tersebut diduga memiliki arti dua orangtua mereka adalah laki-laki.
Diduga mengandung unsur LGBT karena dari potongan lirik tersebut seperti dapat disimpulkan bahwa keduanya merupakan pasangan sesama jenis.
Maka dari itu, penting untuk seluruh orangtua mengamti apa yang ditonton anak selalu dampingi buah hari Anda ketika sedang menonton.
Sebab, banyak konten yang berdar di media sosial yang didalamnya mungkin dibuat tidak sesuai dengan norma yang berlaku.
Sebetulnya, isu yang sedang viral ini sudah lama tertangkap oleh media, tak hanya kartu Cocomelon banyak juga yang diduga secara terang-terangan mempromosikan LGBT.
Daftar Kartun Anak yang Menampilkan Unsur LGBT.
1. Peppa Pig.
Salah satu epsidoe Peppa Pig yang berjudul “Family” memperlihatkan adegan pasangan berung kutub yang sama-sama berjenis kelamin betina.
Dalam cuplikan kartun tersebut terlihat Penny si beruang kutub mengatakan bhawa dirinya memiliki dua ibu dengan menggambarkan dua beruang betina berpegangan tangan.
Diduga film kartun anak Peppa Pig ini mempromosikan hubungan perempuan sesama jenis atau lesbian.
2. Lightyear.
Dalam film animasi anak tersebut menunjukan bahwa salah satu space ranger benerama Alisha membangun keluarga dengan sesama perempuan dan ada adegan berciuman bibir.
3. Twinkl Kids TV.
Twinkly Kids Tv merupakan sebuah chanel YouTube berbahasa Inggris yang mengunggah konten video untuk anak dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, dan mendidik.
Namun, disayangkan dalam salah satu unggahanya yang berjudul ” LGBTQ+ History For Kids”, dituding sebagai sebuah promosi karena menampilkan sejarah perjuangan LGBT.
4. My Little Pony.
Sebuah serial kartun anak yang menampilkan karakter kuda pony ini juga diduga menyelipkan unsur LGBT di tayangannya.
Sebab, dalam serial My Little Pony menampilkan adegan pasangan lesbian bernama Aunt Holiday dan Aunt Lofty yang tinggal bersama merawat kuda pony lain bernama Scootaloo.
5. Scooby Doo.
Dalam film Scooby Doo mengambarkan karakter lesbian, sebab Velma menyukai Daphne Blake yang notabennya sama-sama perempuan.
6. How to Train your Dragons.
Film kartun anak ini mengammbarkn karakter gay melalui pemeran yang diberi nama Gobbler the Belch.
7. The Loud House.
Kartun anak The Loud House menampakan seorang karakter yang bernama Pronk dan Bucky Oryx- Antlerson merupakan pasangan gay yang telah menikah.
Viral Kartun Anak Mengandung Unsur LGBT, Begini Respon KPI.
Wakil ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) DKI Jakarta, Rizky Wahyuni mengiatkan untuk seluruh lembaga penyiaran untuk tidak menyiarkan tayangan mengandung unsur LGBT.
Hal ini menyusul karena beredar tayangan untuk anak-anak di media sosial yang mempromosiikan LGBT.
Namun, cuplikan kartun anak yang mengandung unsur LGBT itu ternyata ditayangkan pada Over The Top (OTT) kanal YouTube.
Sehingga, konten yang ditayangkan disana notabennya bukan menjadi kewenangan dan pengawasan KPI.
Menurut Rizky, maraknya konten yang merusak moral dan etika anak bangsa di tayangan YouTube dan media sosial memang kerap dilaporkan kepada KPU,
Sayangnya saat ini, pihak KPI tidak bisa bertindak apapun dan berharap agar pemerintah segera mengeluarkan regulasi terkait pengawasan media baru.