TANGSELIFE.COM– Tahukah Anda bahwa dampak perceraian orang tua pada anak akan cukup berbahaya untuk kesehatan mentalnya?

Bagi beberapa pasangan suami istri, perceraian mungkin menjadi salah satu solusi untuk meredakan konflik dalam rumah tangga, namun ini menjadi jalan yang sulit untuk diambil apabila sudah memiliki anak.

Pasalnya, perceraian orang tua bisa menimbulkan masalah serius untuk kondisi psikologis anak, karena akan menyedihkan dan sulit untuk mereka.

Dampak perceraian orang tua pada anak ini akan menyisakan luka dalam benaknya yang mungkin saja akan terus terbawa hingga dewasa.

Selain bisa berdampak pada diri Anda sendiri dan pasangan, efek perceraian orang tua juga bisa dirasakan anak hingga muncul istilah “broken home”.

Adapun dampak perceraian orang tua pada anak bisa berbeda-beda, tergantung dari usia anak, kondisi perceraian, hingga kepribadian anak tersebut.

Lantas, apa saja efek perceraian orang tua yang bisa dirasakan anak? berikut ulasannya.

Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak

Efek perceraian orang tua yang dirasakan oleh anak juga dipengaruhi oleh umur dari si anak itu ketika orang tuanya bercerai.

Sebagai contoh, jika anak berusia 5 tahun atau lebih muda dan orang tuanya bercerai maka mungkin saja akan membuat hubungannya dengan orang tua menjadi asing ketika beranjak dewasa.

Anak tersebut menjadi kehilangan ikatan khusus dengan orang tua, bahkan bisa memicu timbulnya perasaan tidak nyaman ketika bersama kedua orang tuanya.

Pasalnya, ketika anak yang melihat atau mengetahui orang tuanya bercerai umumnya merasakan emosi yang bercampur, mulai dari kaget, sedih, cemas, marah, dan bingung.

Maka dampak perceraian orang tua pada anak ini bisa mengganggu kepribadian, sosialisasi si anak, dan lain-lainnya.

Untuk itu berikut dampak perceraian orang tua pada anak yang perlu diperhatikan:

1. Mengganggu emosional

Dampak perceraian orang tua pada anak yang pertama adalah bisa mengganggu emosionalnya.

Hal ini terjadi karena anak akan merasakan sedih, bingung, kehilangan, takut, marah, dan berbagai perasaan yang saling bercampur aduk.

Untuk usia anak tertentu maka kondisi perceraian orang tua akan sangat membingungkan dan menyakiti hati.

Efeknya anak akan merasa ditinggalkan dan merasa tidak dicintai secara utuh oleh orang tuanya.

2. Penurunan kemampuan anak

Perceraian orang tua ini juga bisa menyebabkan penurunan kemampuan pada anak, karena anak mengalami stres akibat perceraian.

Tanpa disadari anak-anak berusia 18 bulan-6 tahun ketika orang tuanya bercerai bisa kembali menjadi manja dan mudah marah atau tantrum.

3. Gangguan perilaku

Dampak Perceraian orang tua Pada Anak

Dampak perceraian orang tua pada anak selain mengganggu emosionalnya juga bisa berakibatkan ke perilakunya.

Umumnya anak korban perceraian akan sulit menjelaskan suasana hati yang tengah dialaminya dan merasa kesepian karena tidak memiliki seseorang untuk mencurahkan isi hati.

Kondisi ini akan membuat anak menjadi menarik diri, terbiasa sendiri, dan memilih tidak bersosialisasi.

4. Gangguan mental

Perceraian orang tua juga mungkin akan membuat anak merasakan kehilangan kasih sayang dan perhatian, serta akan ada banyak perubahan lainnya yang harus dijalani.

Anak-anak akan pindah rumah atau sekolah, sehingga menuntutnya untuk mulai beradaptasi lagi dari awal di lingkungan barunya.

Ini akan menjadi hal yang cukup sulit bagi anak di tengah proses penerimaan bahwa orang tuanya tidak lagi bersama.

Jika tidak diatasi maka bisa membuat anak stres dan dalam jangka panjang bisa memicu risiko penyakit mental, seperti depresi atau gangguan kepribadian.

5. Prestasi akademik menurun

Dampak perceraian orang tua pada anak juga bisa mempengaruhi nilai akademisnya di sekolah.

Efek perceraian orang tua ini sangat terlihat pada usia anak 13-18 tahun, ketika anak sudah cukup mengerti kondisi hubungan kedua orang tuanya.

Perceraian ini bisa membuat anak merasa ditelantarkan, depresi, atau terus memikirkan masalah orang tuanya, sehingga bisa memengaruhi pendidikannya.

6. Sulit percaya dengan orang lain

Efek perceraian orang tua terhadap anak ini bisa membuatnya menjadi sulit percaya dengan orang lain, sehingga bisa mengakibatkan ia kesulitan menjalin hubungan.

Anak yang dulunya suka bersosialisasi dan berteman dengan orang lain bisa secara tiba-tiba menjadi pendiam, pemalu, atau perubahan sikap lainnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Jihan Hoirunisa
Reporter