TANGSELIFE.COM – Tepat pada peringatan Hari Kartini, Paramount Land secara resmi meluncurkan proyek komersial terbarunya bernama Maxim Square.
Maxim Square ini bertempat di Victoria Central District, kawasan strategis seluas 6 hektare di jantung Gading Serpong yang kini berkembang pesat sebagai aktivitas masyarakat.
Menurut Chrissandy Dave selaku Direktur Sales & Marketing Paramount Land, pertumbuhan Kota Gading Serpong yang sangat cepat menyebabkan kapasitas lahan semakin terbatas, mendorong naiknya nilai kawasan.
“Dengan total lahan hanya 6 hektare di tengah Kota Gading Serpong, Victoria Central District menawarkan keunggulan yang tidak ada di tempat lainnya, seperti captive market yang sudah sangat matang dan lokasi yang sangat strategis, dikelilingi pusat kegiatan masyarakat, seperti Bethsaida Hospital, SOHO Office Park, Pasar Modern Paramount, hotel, bank, universitas, sekolah, kawasan komersial, dan lebih dari 20 klaster yang telah terhuni dan hidup,” jelasnya.
Maxim Square sebagai produk pertama di kawasan ini terletak tepat di Boulevard Raya Gading Serpong ROW 45, akses utama yang dilewati 15.000 kendaraan per jam, menghubungkan sisi utara dan selatan Gading Serpong.
Sama seperti pusat perbelanjaan modern, kawasan ini dikembangkan sebagai ekosistem bisnis dan gaya hidup, bukan hanya tempat transaksi, tapi juga wadah event komunitas.
Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land, menambahkan bahwa Maxim Square dibangun dengan konsep modern yang mengutamakan visibilitas dan fungsionalitas.
“Tipe Studio Loft yakni penyematan fitur videotron ready pada fasad gedung bagian atas sebagai media interaksi dan komunikasi pemilik usaha. Bangunan dirancang dengan konsep multi tenancy dengan lift dan tangga di area depan, memungkinkan lebih dari satu tenant beroperasi pada lantai yang berbeda di satu gedung,” katanya.
Tipe Studio Loft hadir dalam ukuran L7X18, L8X16, dan L8X20 dengan 4 lantai, sementara tipe Reguler tersedia 3 lantai dalam ukuran L5X12, L5X13 (Double Facade), dan L5X19 (Double Facade Alfresco).
Kawasan ini bebas dari sistem boomgate sehingga memungkinkan akses terbuka dari berbagai sisi, serta terintegrasi dengan area SOHO Office Park.
Desain arsitektural Maxim Square mengusung konsep ultra-modern office, memadukan kaca, panel dekoratif, dan dominasi warna gelap elegan.
Fasilitas tiap unit meliputi AC per lantai, lift (khusus studio loft), IP CCTV, serta bebas biaya IPKL selama 12 bulan.
Tahap pertama dipasarkan sebanyak 16 unit dengan harga mulai dari Rp3,6 miliar (Reguler) sampai Rp10,3 miliar (Studio loft).
Skema pembayaran fleksibel ditawarkan, mulai dari Supercash sampai cicilan tanpa DP selama 18 bulan.
Dalam acara peluncuran yang digelar di Atria Hotel Gading Serpong, Roy N. Mandey, Ketua Umum Afiliasi Global Ritel Indonesia, menyampaikan optimisme terhadap sektor properti nasional.
“Dunia sedang dibayang-bayangi gejolak ketidakpastian global karena berbagai hal, dari perang tarif hingga dinamika politik yang tidak menentu, di mana hal ini menyebabkan perubahan perilaku konsumen dalam membeli barang. Meskipun demikian, data Badan Pusat Statistik menunjukkan pertumbuhan positif pada ekonomi Indonesia tabun 2024 sebesar 5,03% c-to-c, kedua tertinggi di antara negara G20,” kata Roy.
Sementara itu M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land menegaskan pentingnya memilih produk investasi yang tepat di tengah dinamika ekonomi.
“Kami tidak hanya membangun gedung, tetapi juga ekosistem bisnis yang menjadi pusat ekonomi baru secara jangka panjang, seperti yang telah terbukti dari kesuksesan kawasan-kawasan bisnis Paramount Gading Serpong, yakni Pisa Grande, Maggiore, Aniva, Manhattan District, Hampton, dan lainnya,” paparnya.
Diketahui, Maxim Square akan dibangun di titik strategis ke-8 Gading Serpong, yakni di Simpang Bethsaida Hospital, menjadi bagian dari 8 titik Central Business District (CBD) yang membentuk jantung kehidupan komersial dan sosial Gading Serpong.