TANGSELIFE.COM – Dalam rangka pemeliharaan, Museum Tekstil di Jakarta akan tutup sebagian pada 2 Oktober 2023 dan tutup total mulai 20 Oktober-25 Desember 2023.

Pengunjung yang datang kemungkinan besar tak bisa masuk ke dalam museum dan hanya bisa mengakses Gedung Pameran Utama.

Selain itu, museum yang berada di bawah pengelolaan UP Museum Seni, seperti Museum Wayang dan Museum Seni Rupa dan Keramik juga akan mengalami perbaikan sementara waktu.

Diinformasikan melalui media sosial @museum_senijkt, ketiga museum itu akan ditutup sementara.

Jadwal penutupan Museum Tekstil, Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum Tekstil

  • Tutup sebagian 2 Oktober 2023
  • Tutup total 20 Oktober s.d 25 Desember 2023
  • (Hanya bisa mengakses gedung pameran utama)

Museum Wayang

  • Tutup total 2 Oktober s.d 25 Desember 2023

Museum Seni Rupa dan Keramik

  • Tutup sebagian 2 Oktober 2023
  • Tutup total mulai 9 Oktober s.d 25 Desember 2023
  • (Hanya bisa mengakses aula dan selasar gerabah)

Tersisa 3 Hari, Museum Tekstil Masih Buka

Sebelum ditutup untuk sementara waktu, pengunjung masih bisa mengunjungi museum yang berlokasi di Jalan Aipda K.S. Tubun Nomor 2-4, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Masih tersisa tiga hari sebelum Museum Tekstil ditutup pada hari Jumat, 20 Oktober 2023.

Saat ini museum tersebut buka setiap hari Selasa sampai Minggu mulai pukul 09.00-15.00 WIB.

Gedung tersebut tutup setiap hari Senin.

Adapun tarif masuk dikenakan biaya tiket sebesar Rp5.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk mahasiswa.

Anak-anak juga dikenakan tarif sebesar Rp2.000.

Pembayaran tiket bisa menggunakan kartu JakCard dari Bank DKI.

Museum Tekstil yang diresmikan tahun 1976 itu menyimpan aneka koleksi tekstil dari seluruh daerah Nusantara, termasuk batik, songket, tenun, hingga berbagai macam selendang.

Museum ini memiliki sekitar 2500 koleksi dari seluruh Indonesia, di mana setiap pamerannya itu berbeda-beda sesuai dengan temanya.

Aktivitas yang bisa dilakukan ketika berkunjung ke museum ini di antaranya melihat ratusan koleksi kain batik, mengikuti kelas membatik dan jejumputan, fitting baju pakai teknologi kecerdasan buatan AI, membaca buku, hingga piknik.