TANGSELIFE.COM– Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Kamis, 8 Juni 2023 jam 00.22 dini hari.
Letusan gunung yang berada di perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung itu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 500 meter.
Erupsi Gunung Anak Krakatau itu terjadi untuk yang kedua kalinya pada minggu ini. Sebelumnya, Selasa, 6 Juni 2023, gunung itu juga mengalami erupsi.
Petugas Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Kabupaten Serang, melaporkan letusan gunung api menyemburkan abu vulkanik setinggi 657 di atas permukaan laut.
“Letusan Gunung Anak Krakatau yang menyemburkan abu vulkanik itu terjadi sekitar 500 meter di atas puncak,” terangnya, Kamis, 8 Juni 2023.
Laporan itu menyebut semburan abu vulkanik mengarah ke barat laut gunung dengan kolom abu berwarna kelabu.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 89 detik,” terangnya juga.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga menyebutkan terjadi erupsi pada Selasa, 6 Juni 2023 sekitar pukul 14.34 WIB.
Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada siang hari itu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 500 meter.
“Tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak,” tulis akun Twitter Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Selasa, 6 Juni 2023.
Erupsi yang itu terjadi sekitar pukul 14.34 WIB itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 mm.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi 80 detik,” tulis PVMBG juga.
Dilarang Berada dalam Radius 5 Km dari Gunung Anak Krakatau
Untuk diketahui, status Gunung Anak Krakatau saat ini berada di level III atau siaga. Masyarakat, nelayan, pendaki gunung dan wisatawan dilarang mendekati gunung tersebut.
Adapun jarak yang dilarang berada di sekitar Gunung Anak Krakatau dengan radius 5 kilometer (km) dari kawah.
Saat ini, pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau yakni di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.