TANGSELIFE.COM– Pemkot Tangsel pastikan hewan kurban yang dijual di daerahnya bebas penyakit.
Pasalnya, tim pemeriksa hewan terus melakukan pengecekan kesehatan kurban jelang Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Pemeriksaan itu dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersama sejumlah pihak terkait.
Seperti melakukan pemeriksaan di lapak-lapak penjual hewan kurban dan juga melakukan pemeriksaan lalu lintas ternak.
Pemeriksaan hewan kurban itu dilakukan bersama UPT Puskeswan Tangsel, Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel, dan Dinas Pertanian (Distan) Banten.
Pemeriksaan lapak dan lalu lintas ternak itu dilakukan untuk menjamin kesehatan hewan yang akan dijadikan kurban pada Idul Adha 2023 nanti.
Seperti memastikan tak ada hewan kurban yang terpapar virus Skin Disease (LSD) dan penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Sampai saat ini di Tangsel belum ada temuan kasus LSD dan PMK,” terang Kepala DKP3 Tangsel Yepi Suherman, Selasa, 20 Juni 2023.
Dia juga mengatakan pihaknya bersama sejumlah pihak terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan lalu lintas hewan ternak di perbatasan dengan daerah lain.
Selain itu juga, Yepi mengatakan berdasarkan serangkaian pemeriksaan yang telah dilakukan bersama UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Tangsel belum ditemukan kasus LSD dan PMK.
“Kami terus melakukan pengawasan, ke lapak-lapak penjual hewan kurban. Kami lakukan pengecekan seperti LSD dan PMK. Belum ditemukan kasus,” katanya juga.
Selain melakukan pemeriksaan hewan kurban secara rutin, ujar Yepi juga, pihaknya juga memiliki beberapa langkah untuk mengantisipasi penularan LSD dan PMK tersebut.
“Kita juga menerapkan persyaratan bagi para pedagang yang akan mengirim hewan kurban ke Tangsel, yakni harus punya surat keterangan sehat dari tempat asal,” paparnya.
Selain wajib surat kesehatan hewan dari tempat asal, DKP3 Tangsel juga melakukan vaksinasi agar imun hewan kuat.
“Setelah hewan-hewan ternak yang dijual di lapak-lapak sudah ada surat sehat dan kita vaksin, nanti akan kita tandain dengan stiker,” paparnya juga.
Yepi juga mengatakanpihaknya juga akan menerjunkan kader pertanian di seluruh kelurahan saat menjelang Idul Adha nanti.
“Kita sudah merekrut 54 kader di tiap kelurahan dan dokter hewan. Tugasnya untuk mendata lapak,” katanya juga.
Yepi juga meminta kepada para pedagang hewan untuk kurban di Kota Tangsel agar meminta surat kesehatan hewan dari daerah asal.
Kalau tidak maka pedagang kurban itu yang akan rugi. “Kalau mereka beli hewan sakit, maka enggak akan laku dijual. Karena warga ingin kurban yang mulus,” lanjutnya juga.
Imbau Warga Beli Hewan Kurban di Lapak Berstiker
Selain itu, Kepala DKP3 Tangsel, Yepi Suherman mengimbau kepada warga Kota Tangsel yang mau berkurban diutamakan beli di lapak kurban yang sudah diberi stiker.
Dia juga mengaku tahun ini hewan kurban yang masuk ke Kota Tangsel mengalami penurunan. “Saat ini baru ada 6 ribuan ekor hewan kurban. Tahun lalu lebih banyak,” paparnya juga.
Sementara itu, Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan Kota Tangsel, Pipit Surya Yuniar memastikan, pemeriksaan hewan kurban akan tetap dilakukan pada setiap harinya.
“Tim UPT Puskeswan Tangsel setiap hari melakukan penyisira terus pemeriksaan ke peternak dan lapak,” terangnya.
Dia mengakaan bila ada laporan misalkan ada hewan yang sakit pihaknya langsung mendatangi lokasi.
“Kalau ada laporan langsung sesuai dengan urgensi dan ketersediaan SDM kita pasti kita akan langsung meluncur,” terang Pipit juga.
Ia memastikan, hingga saat ini di Kota Tangsel tidak ditemukan hewan kurban yang terjangkit LSD, atau penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban.