TANGSELIFE.COMPemkot Tangsel mengambil sejumlah langkah strategis guna menekan terjadinya pencemaran di wilayahnya.

Pencemaran baik itu udara, air dan tanah berdampak terjadinya pemanasan global yang semakin parah.

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan pemanasan global atau global warning menjadi masalah yang serius yang harus di atasi semua pihak.

Pemkot Tangsel
Bus Trans Anggrek yang akan dijadikan transportasi publik gratis untuk anak-anak sekolah di Kota Tangsel.

Karena itu, Pemkot Tangsel merancang tiga program yang akan bermanfaat bagi pelestarian lingkungan hidup di wilayahnya.

“Suhu di seluruh dunia meningkat hingga salju abadi di Puncak Jayawijaya di Papua menyusut. Artinya kita perlu menyelamatkan lingkungan,” terangnya, Jumat, 16 Juni 2023.

Dia juga mengatakan kalau Pemkot Tangerang akan melakukan tiga langkah penyelamatan lingkungan hidup di daerahnya.

Pertama untuk menekan pencemaran udara, Pemkot Tangsel melalui Dinas Perhubungan (Dishub) tengah menyiapkan transportasi publik gratis.

Penyediaan transportasi publik gratis ini sebagai salah satu solusi mengurangi polusi udara yang terjadi di Kota Tangsel.

“Trans Anggrek kita jadikan transportasi gratis untuk anak-anak sekolah. Karena 60 persen di jalan itu kendaraan yang mengantarkan anak sekolah,” terang Pilar juga. 

Dengan adanya transportasi publik gratis, maka penggunaan kendaraan pribadi untuk anak-anak sekolah akan berkurang.

“Saya berharap program ini didukung supaya menyelamatkan lingkungan dari polusi udara,” terang Pilar juga.

Pilar juga megatakan pihaknya tengah mendorong agar proyek MRT dan LRT bersama Pemerintah Pusat, Pemprov DKI Jakarta, dan Pemprov Banten agar masuk ke wilayah Kota Tangsel.

“Karena dengan semakin banyak transportasi publik akan mengurangi polusi udara secara signifikan,” katanya lagi.

Upaya lain penyelamatan lingkungan, terang Pilar juga,  melalui Dinas Lingkungan Hidup dengan mendorong pengurangan sampah yang dihasilkan masyarakat. 

Pengurangan sampah itu dengan program Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan memperbanyak bank sampah di masyarakat. Nantinya, sampah di pilah di bank sampah tersebut.

“Kedepannya kita juga akan menerapkan Waste to Energy (WtE) yang merupakan teknologi pengolahan sampah menjadi energi terbarukan di TPA,” katanya juga. 

Selain itu, lanjut Pilar lagi, juga ada program Sekolah Adiwiyata yaitu sekolah berbasis pelajaran lingkungan hidup.

Program Sekolah Adiwiyata ini mendorong anak-anak mencintai lingkungan hidup. “Kita akan dorong Sekolah Adiwiyata agar lebih banyak lagi di Kota Tangsel,” paparnya.

Bila semua program itu berjalan, harapan Pilar akan menjadikan Kota Tangsel memiliki lingkungan hidup yang baik dan sehat untuk generasi mendatang.