TANGSELIFE.COM– Bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender Hijriyah yang dianggap penting bagi umat Islam di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, tanggal 1 Muharram atau Tahun Baru Islam 1445 H/ 2023 akan jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023.
Seluruh umat muslim yang ada di Indonesia akan memperingati malam Tahun Baru Islam 1 Muharram pada Selasa petang sampai dengan tengah malam di tanggal 18 Juli 2023.
Bulan Muharram sendiri menjadi bulan pembuka dalam ajaran Islam yang dianggap sebagai salah satu bulan yang suci dan istimewa.
Pada bulan Muharram ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mesekipun, banyak amalan sunnah yang diperintahakan untuk dikerjakan pada bulan Muharram ini, namun terdapat juga larangan yang harus dipatuhi.
Sesuai dengan nama Muharram yang dalam bahasa Arab memiliki arti “waktu yang di haramkan”.
Terdapat sejumlah larangan yang ada di bulan Muharram ini, berikut ulasananya.
Lima Larangan Selama Bulan Muharram.
- Dilarang berperang.
Salah satu larangan utama pada bulan Muharram ini adalah berperang atau melakukan pertumpahan darah.
Untuk umat muaslim bulan Muharram dianggap sebagai bulan yang suci dan damai.
Sehingga, diperintahkan untuk seluruh umat muslim untuk menjaga perdamaian dan menghindari konflik.
Larangan perang ini mencerminkan pentinganya perdamaian dan kesatuan untuk seluruh umat manusia.
Senantiasa untuk mengajarkan sikap toleransi dan keadilan.
- Dilarang merayakan pesta pernikahan.
Pada sepuluh hari pertama di bulan Muhharam terdapat tradisi untuk tidak menggelar resepsi pernikahan atau pesta besar-besaran.
Hal ini untuk menghormati kejadian yang bersajarah dalam Islam, yaitu tragedi Karbala.
Tragedi itu terjadi di tanggal 10 Muharram yang melibatkan pembantaian keluarga Nabi Muhammad SAW, terutama Imam Husain cucu nabi.
Maka, pada tanggal tersebut umat Islam dianjurkan untuk menghindari perayaan besar-besaran sebagai bentuk kesedihan terhadap tragedi tersebut.
- Dberpuasa.
Pada hari ke 10 Muharram umat muslim tidak dianjurkan untuk berpuasa, namun diperbolehkan berpuasa pada hari ke-9 dan ke-11 di bulan Muharram.
Sebab, pada hari ke 10 Muharram dikenal sebagai hari Ashura yang penting dalam sejarah Islam.
Untuk umat Islam, hari Ashuran merupakan hari pengingat tentang kesabaran, pengorbanan, dan ketabahan yang dilakukan Imam Husain saat tragedi Karbala.
Puasa pada hari ke-9 atau ke-11 menjadi salah satu bentuk penghormatan terhadap pengorbanan Imam Husain.
- Dilarang memakai pakaian baru.
Terdapat kepercayaan yang beredar selama bulan Muharram untuk tidak memakai pakaian baru atau bersolek secara berlebihan.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk sikap rendah hati dan kesederhanaan dalam menghadapai berbagai peristiwa yang bersejarah dalam agama Islam.
Dianjurkan untuk umat Islam untuk intropeksi dan refleksi spiritual pada bulan Muharram dibandingkan memperlihatkan kesan materi berlebihan.
- Dilarang menggelar acara hiburan yang meriah.
Selama sepuluh hari pertama di bulan Muharram, terdapat tradisi untuk menghindari mengadakan hiburan yang meriah.
Seperti pertunjukan kesenian yakni, musik, tarian dan lainnya.
Tidak lain tujuannya untuk menghormati tragedi Karbala, umat Islam dianjurkan untuk banyak melakukan amalan religi.
Seperti membaca Al- Quraan dan berdzikir, serta menghindari majelis pengajian.
Larangan pada bulan Muhharam ini sebagai bentuk penghormatan untuk peristiwa penting dalam Islam yang terjadi selama bulan ini.
Larangan ini bukan bermaksud sebagai pembatasan yang negatif, namun sebagai cara untuk memperingati segala peristiwa bersejarah.
Terutama untuk penghormatan terhadap tragedi Karbala yang di dalamnya terdapa nilai-nilai kebaikan seperti ketabahan, pengorbanan dan kesabaran.