TANGSELIFE.COM – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, angkat bicara soal ramainya pemberitaan tentang salah satu putaran jalan atau u-turn di Rawa Buntu yang dinamai ‘putaran goblok’ oleh oknum masyarakat.
Benyamin tak menampik bahwa putaran jalan yang berada di Jalan Raya Rawa Buntu itu memang sering disebut sebagai salah satu sumber penyebab kemacetan.
Menurut Benyamin, permasalahan ‘putaran goblok’ telah dibahas oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel beberapa waktu lalu.
“Sudah dibahas dalam rapat forum lalin (lalu lintas). Untuk tindak lanjutnya coba tanyakan kepada Asisten Daerah 2,” kata Benyamin kepada Tangselife.com, Jumat 19 Januari 2024.
Benyamin Davnie soal ‘Putaran Goblok’: Kalo Tidak Memenuhi, Bongkar Saja!
Ia mengungkapkan bahwa ‘putaran goblok’ itu bukanlah Pemerintah Kota (Pemkot) yang membuat, melainkan salah satu pihak pengembang.
Orang nomor satu di Kota Tangsel itu pun menginstruksikan agar putaran tersebut dilakukan pembongkaran jika memang didapati belum memenuhi kajian yang telah ditentukan.
“Saya sih kalau tidak memenuhi kajian lalu lintasnya bongkar saja. Itu arahan saya ke Asisten Daerah 2 dan Plt Kadishub,” tegasnya
“Karena bukan Pemkot yang bikin. Itu jalan Provinsi Banten,” tambah Benyamin.
Sebelumnya ramai diberitakan salah satu putaran jalan atau u-turn yang berada di ruas jalan Raya Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disebut sebagai salah satu sumber kemacetan.
Putaran jalan yang lokasinya dekat dengan Stasiun Kereta Rawa Buntu itu dikabarkan dibangun oleh salah satu pengembang.
Sekretaris Dishub Tangsel, Ika mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak pembuat lantaran adanya keluhan sering ditemui kemacetan di lokasi tersebut.
“Jadi langkah Dishub sebenarnya sudah melakukan teguran kepada pemrakarsanya untuk memenuhi semua kesanggupan-kesanggupan mereka dalam hal pembangunan u-turn itu,” terangnya.
Ika tak menampik bahwa terdapat beberapa fasilitas penunjang yang belum terpasang pada area puteran jalan tersebut.
Menurutnya pemasangan fasilitas penunjang merupakan salah satu hasil rekomendasi berdasarkan kajian yang dilakukan pihak konsultan.
“Sepertinya itu belum semua, memang belum dibangun oleh mereka, itu menjadi persoalan pada akhirnya, bagaimana pun ini akan menghambat (lalu lintas),” tuturnya.