TANGSELIFE.COM – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie bersama DPRD melakukan persetujuan bersama Raperda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.
Persetujuan tersebut dilakukan dalam Rapat Paripurna yang diselenggarkan di Gedung DPRD Tangsel, Rabu 7 Agustus 2024.
Benyamin Davnie mengatakan, penyusunan Raperda RPJPD Tangssl 2025-2045 sebelumnya telah melalui berbagai proses tahapan pembahasan dengan melibatkan seluruh stakeholder.
Dalam proses tersebut, pihaknya telah mendengar masukan, pandangan, serta gagasan pihak-pihak dari seluruh sektor untuk menjadi pertimbangan disusunnya Raperda RPJPD Tangsel 2025-2045.
Nantinya, lanjut Benyamin, RPJPD Tangsel 2025-2045 akan menjadi acuan arah pembangunan Kota Tangsel selama 20 tahun ke depan.
“Dalam rangka mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional,” kata Benyamin.
Benyamin Davnie: Arah Pembangunan Kota Tangsel Harus Tepat
Ia mengungkapkan, secara garis besar dokumen Raperda RPJPD mengusung visi Tangsel sebagai wilayah yang layak huni, nyaman, maju, sejahtera dan berkelanjutan.
“Nanti setiap lima tahun akan di breakdown dalam RPJMD setiap lima tahun dan akan dirincikan secara detail dalam rencana kerja pemerintah daerah tahunan,” pungkasnya.
Sebelumnya dalam forum konsultasi publik rancangan awal RPJPD 2025-2045 pada Senin (27/11/23) Benyamin Davnie menerangkan, sebagai wilayah yang strategis Kota Tangsel harus memiliki arah pembangunan yang tepat sehingga menjadi wilayah yang lebih maju pada kemudian hari.
Kendati demikian ia juga tak menampik bahwa terdapat beberapa permasalahan yang harus dibenahi di kota motto Cerdas, Modern dan Religius ini.
“Pada bidang perekonomian, yaitu kurangnya produktivitas tenaga kerja, ketimpangan ekonomi dan biaya hidup masyarakat. Kemudian belum terkelolanya potensi dan upaya peningkatan daya tarik daerah, keterbatasan lahan yang dapat menurunkan potensi sektor unggulan di Tangsel yang saat ini didominasi oleh real estate dan konstruksi,” paparnya.
Selain itu, lanjut Benyamin, dalam bidang infrastruktur dan lingkungan hidup juga masih permasalahan yang harus mendapatkan penanganan lebih serius.
“Bidang lingkungan hidup di antaranya pengelolaan persampahan yang belum optimal, lingkungan hidup perkotaan belum maksimal, penanganan dan pencegahan pencemaran lingkungan hidup serta masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait lingkungan hidup. Belum terpenuhinya ruang terbuka hijau sesuai standar, serta kurangnya antisipasi dan bencana iklim global,” pungkasnya.