TANGSELIFE.COM – Ada beberapa jenis imunisasi anak yang wajib diketahui oleh para orang tua.
Sebagaimana diketahui, imunisasi merupakan salah satu prosedur penting untuk melindungi anak dari serangan penyakit tertentu.
Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan vaksin mikroorganisme (virus atau bakteri) yang telah dilemahkan atau dibunuh.
Melalui pemberian imunisasi, tubuh anak dirangsang untuk memproduksi antibodi yang kelak dapat melawan kuman penyebab penyakit.
Manfaat Imunisasi Anak, Wajib Diketahui Para Ortu
Melansir infotangerang.id, dokter Spesialis Anak Eka Hospital BSD dr. Arnold Soetarso, SpA mengungkapkan, ada sejumlah manfaat imunisasi anak.
Berikut manfaat imunisasi anak yang wajib diketahui orang tua:
– Mencegah penyakit serius
Imunisasi dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti polio, campak, rubella, difteri, pertusis, dan tetanus.
– Mencegah kematian
Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
– Mencegah penyebaran penyakit
Dengan imunisasi, penyebaran penyakit dapat dikurangi dan bahkan dihentikan.
– Membentuk kekebalan kelompok
Jika sebagian besar populasi sudah imun, maka penyakit akan sulit menyebar.
Jenis Imunisasi Anak
Beberapa jenis imunisasi anak yang wajib diberikan pada anak-anak, antara lain:
– Imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis;
– Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah hepatitis B;
– Imunisasi DPT untuk mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus;
– Imunisasi Polio untuk mencegah penyakit polio;
– Imunisasi Hib untuk mencegah infeksi Hib yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi pada darah (sepsis); serta
– Imunisasi campak, gondongan, rubella (MMR) untuk mencegah campak, gondongan, dan rubella.
Selain itu, IDAI merekomendasikan sejumlah jenis imunisasi lainnya, seperti:
– Varicella untuk mencegah cacar air;
– Influenza untuk mencegah flu;
– HPV untuk mencegah infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks;
– Pneumokokus (PCV) untuk mencegah penyakit pneumokokus seperti radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah; dan
– Rotavirus untuk mencegah diare.