TANGSELIFE.COM – Sebuah kecelakaan bus terjadi di Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, pada Senin 23 Desember 2024, melibatkan rombongan santri SMP Islam Terpadu Darul Quran Mulia Gunung Sindur, Bogor.
Bus rombongan yang mengangkut para santri bertabrakan dengan truk tronton yang mengalami gangguan pada tanjakan.
Menurut Ustaz Abdurrahman, perwakilan Pesantren Terpadu Darul Quran Mulia, kecelakaan ini terjadi saat rombongan sedang dalam perjalanan ke Pare, Kediri, untuk mengikuti program pembelajaran bahasa Inggris.
Program ini bersifat sukarela dan hanya diikuti oleh 40 santri yang duduk di bangku SMP, didampingi oleh 4 ustaz/ustazah, dua anak pendamping, dan 1 orang tour leader dari pihak lembaga kursus.
Kronologi kecelakaan bus berawal dari truk tronton yang gagal menanjak di jalur tersebut.
Akibatnya, truk melaju mundur dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya menabrak bus pengangkut para santri.
Dampaknya cukup parah hingga mengakibatkan 4 korban jiwa.
Korban meninggal dunia meliputi sopir, kernet, satu pendamping lembaga kursus, dan satu pendamping santri.
Kendati demikian, seluruh santri berhasil selamat dari kecelakaan bus ini.
Beberapa di antaranya mengalami luka ringan, sedang, hingga berat.
Para korban luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat, seperti Rumah Sakit Prima Husada Sukorejo, Rumah Sakit Lawang, Rumah Sakit Lawang Medika, dan Rumah Sakit Syaiful Anwar.
Menurut Abdurrahman, sebagian santri ada yang dalam kondisi baik dan telah dijemput oleh orangtua.
Tak lupa ia menyampaikan duka yang mendalam atas hilangnya nyawa empat orang dalam kecelakaan bus di Tol Malang ini.
Kronologi Kecelakaan Bus Menurut Kepolisian
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menjelaskan bahwa kecelakaan bus rombongan pengakut siswa SMP tersebut bermula saat truk bermuatan pakan ternak terpaksa berhenti di bahu jalan karena tidak mampu mendaki tanjakan.
Sopir truk berusaha menahan kendaraan dengan memasang ganjal pada ban belakang.
Namun, ganjal tersebut tidak cukup kuat untuk menahan beban truk, sehingga truk meluncur mundur tanpa kendali.
Ketika truk mulai mundur, sopir mencoba mengendalikan situasi, tetapi terlambat karena di jalur belakang ada bus Tirto Agung yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Akibatnya, benturan antara kedua kendaraan tersebut tidak dapat dihindari.
Kholis juga menegaskan bahwa kondisi jalan di lokasi kejadian tidak licin karena cuaca belum diguyur hujan saat insiden terjadi.
Dampak dari kecelakaan ini, bagian depan sisi kanan bus mengalami kerusakan berat, sedangkan bagian belakang kiri truk juga mengalami kerusakan.