TANGSELIFE.COM- Perkembangan teknologi digital di Indonesia terus menghadirkan solusi baru bagi berbagai persoalan masyarakat, termasuk dalam urusan pelaporan kehilangan.

Proses pencarian yang sebelumnya mengandalkan cara konvensional kini mulai beralih ke platform digital yang lebih cepat dan terhubung.

Menjawab kebutuhan tersebut, Bantu Cari hadir sebagai aplikasi lost and found berbasis digital yang dirancang untuk membantu masyarakat menemukan barang, kendaraan, hewan peliharaan, hingga orang hilang secara lebih efektif.

Platform ini mengusung konsep terintegrasi yang mempertemukan pencari dan penemu dalam satu ekosistem digital.

Bantu Cari digagas oleh Agus Ilhamsyahputra, Muhammad Arbani, dan Hendry Fajarnegara. Ketiganya optimistis aplikasi ini mampu menjadi solusi utama di industri layanan lost and found berbasis aplikasi di Indonesia. Sesuai rencana, Bantu Cari akan resmi diperkenalkan ke publik pada awal tahun 2026

Bantu Cari Didukung Kuatnya Ekosistem Digital

CEO Bantu Cari, Muhammad Arbani, menilai bahwa kondisi ekosistem digital nasional saat ini sangat mendukung pengembangan layanan pencarian berbasis aplikasi. Tingginya penggunaan smartphone di Indonesia dinilai menjadi faktor penting dalam membangun konektivitas antar pengguna.

Dengan semakin mudahnya masyarakat berbagi informasi secara real-time, proses penyebaran data kehilangan dinilai dapat berjalan lebih cepat dan luas. Hal ini menjadi fondasi utama dalam pengembangan platform Bantu Cari.

Berbeda dengan sistem pelaporan konvensional, Bantu Cari dirancang untuk mempertemukan pihak yang kehilangan dengan pihak yang menemukan secara langsung.

Konsep ini menjadikan Bantu Cari sebagai aplikasi lost and found pertama di Indonesia yang mengintegrasikan kedua peran tersebut dalam satu aplikasi.

Pengguna yang kehilangan juga diberi fleksibilitas untuk menawarkan imbalan atau reward kepada penemu sebagai bentuk apresiasi. Skema ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi publik dalam membantu proses pencarian.

Selain sebagai platform pelaporan, Bantu Cari turut mengusung konsep gamifikasi untuk membangun keterlibatan pengguna. Pendekatan ini dirancang agar aktivitas pencarian tidak hanya bermanfaat, tetapi juga mendorong semangat gotong royong di ruang digital.

Ke depannya, Bantu Cari berencana menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari kepolisian, rumah sakit, shelter hewan, hingga komunitas relawan. Kolaborasi ini ditargetkan dapat mempercepat proses pencarian dan meningkatkan tingkat keberhasilan penemuan.

Dengan konsep digital terintegrasi dan berbasis komunitas, Bantu Cari diharapkan mampu menjadi solusi inovatif dalam membantu masyarakat Indonesia menghadapi persoalan kehilangan di era serba digital.

 

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Nadia Lisa Rahman
Reporter