TANGSELIFE.COM – Menjelang Idul Fitri 2025 keberkahan turut dirasakan penjual dodol Betawi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pasalnya, pesanan masyarakat akan makanan bertekstur kenyal itu mulai mengalami peningkatan.

Salah satu rumah produksi dodol Betawi di Tangsel bernama Titi Mugi Jaya yang berlokasi di Jalan Cilenggang I, Gang Mushola Al-Barokah, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong.

Pemilik rumah produksi dodol Betawi Titi Mugi Jaya, Asep Jaya (44) mengatakan, menjelang Idul Fitri 2025 pesanan dodol di tempatnya meningkat hingga lebih dari 200 persen.

Jika pada hari biasa dirinya hanya memproduksi 60 kilogram dodol perhari, namun menjelang Idul Fitri pesanan meningkat hingga mencapai 200 kilogram.

“Kalau dibandingkan hari biasa memang lebih banyak kalau mau lebaran. Kalau hari biasa paling cuma 60 kilo, sekarang 200 kilo perhari,” kata Asep ketika ditemui Tangselife.com, Sabtu, 22 Maret 2025.

Meski terbilang cukup banyak, namun jumlah itu masih jauh jika dibandingkan lima tahun lalu atau tepatnya sebelum masa pandemi Covid-19.

Asep menceritakan, saat itu jika sudah mendekati Idul Fitri, banyak masyarakat yang menghubunginya untuk memesan dodol, sehingga ia bisa memproduksi hingga 900 kilogram perhari.

Proses Produksi Menggunakan Cara Tradisional

dodol betawi di tangsel

Menurut Asep, salah satu keunikan dodol Betawi buatannya adalah proses produksinya yang masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan kayu bakar.

Cara itu ia pertahankan karena sudah diterapkan secara turun temurun sejak rumah produksi itu beroperasi pada 1995 silam.

“Ini saya meneruskan dari ibu saya, ibu saya sudah mulai dari tahun 1995. Saya generasi kedua,” katanya.

Asep mengungkapkan, bukan hanya caranya saja yang tidak berubah, bahkan lokasi pembuatannya pun tak pernah berpindah sejak ibu nya pertama kali membuat dodol 30 tahun lalu.

Lokasi pembuatan dodol sendiri berada di atas lahan kurang lebih seluas 100 meter yang terletak tepat di belakang kediaman Asep.

Di kelilingi dinding berbahan bambu, di dalam tempat produksi terdapat enam lubang tanah untuk menempatkan wajan berukuran besar memasak dodol.

“Satu wajan cukup untuk membuat kurang lebih 60 kilogram dodol,” ungkapnya.

Asep menyebut, dodol betawi buatannya membutuhkan tiga bahan dasar utama diantaranya beras ketan, gula merah, dan kelapa santan.

Sedangkan waktu yang dibutuhkan memproduksi dodol kurang mencapai tujuh hingga delapan jam.

“Pembuatannya membutuhkan waktu sekitar 7 atau 8 jam, proses masaknya pun harus diaduk terus agar tidak gosong,” tuturnya.

Asep menyebut dodol Betawi buatannya telah dijual ke berbagai daerah bahkan hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Orang tau di sini ada dodol cuma dari mulut ke mulut, tidak ada metode apapun untuk pemasaran. Pesanan paling jauh udah kemana saja, (bahkan) sampai Jawa Tengah dan Jawa Timur,” terangnya,

Dodol Betawi Titi Mugi Jaya sendiri dibanderol dengan harga Rp62.000 per kilogram.

Masyarakat yang ingin membeli bisa langsung mendatangi lokasi produksi atau menghubungi nomor telepon yang tertera di google maps dengan nama lokasi Dodol Titi Mugi Jaya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter