TANGSELIFE.COM- Rokok elektrik atau bisa disebut vape kini banyak dipakain oleh generasi milenil dan gen Z di jaman sekarang.
Banyak yang beranggapan bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvesional yang biasa dijual di toko perbelanjaan.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan segala jenis rokok, baik rokok elektrik atau rokok konvensional memiliki dampak yang cukup mengkhawatirkan.
Apalagi jika rokok elektrik atau rokok konvensional dilakukan di dalam mobil, maka akan sangat berbahaya.
Rokok elektrik berbeda dengan rokok konvensional yang dibakar, rokok elektrik mengandalkan sistem penguapan untuk memunculkan asap.
Meskipun asap yang dihasilkan oleh rokok elektrik berbau segar dan tidak sengit.
Hal itu yang menyebabkan sebagian pengendara beranggapan merokok elektrik di mobil tidak akan beresiko apapun, tetapi anggapan ini keliru.
Menurut Teknisi Bengkel Spesialis AC Dokter Mobil Nizar Muzaki, Rokok elektrik tetap beresiko merusak komponen AC mobil.
Merokok di dalam mobil akan mengakibatkan kabin mobil bau apak.
Walaupun asap dari rokok elektrik tidak berbau sangit, uap dari rokok elektrik yang terkumpul bisa masuk ke saluran pendinginan, serta mengotori komponen evaporator.
Akibatnya, evaporator bisa berlendir yang menyebabkan proses sirkulasi tidak optimal.
Itu yang menyebabkan AC mobil menjadi terasa tidak dingin.
“Apalagi uap rokok elektrik kan ngebul banget (asapnya banyak), jadi kemungkinan kotornya bisa lebih cepat dibandingkan rokok konvensional,” tutur Nizar.
Ketika evaporator berelendir maka hal yang bisa dilakukan adalah melakukan pembersihan total.
Meski proses ini terbilang mudah, namun dapat berisiko jika pengendara telat menyadarinya dan melakukan pembersihan.
Evaporator yang berlendir karena rokok elektrik akan rentan berkarat dan korosi.
Apabila sampai ini terjadi proses sirkulasi pendinginan performanya akan jauh lebih menurun.
Bahkan pihak Hyundai Indonesia mengatakan, asap atau uap yang dihasilkan rokok elektrik cukup tebal sehingga dapat mengganggu jarak pandang pengendara.
Meskipun asap atau uap dari rokok elektrik cepat hilang, namun tetap bisa mengurangi konsentrasi pengemudi.
Kehilangan konsentrasi dapat berakibat fatal untuk pengemudi sebab bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Rokok elektrik memang hanya menghasilkan asap atau uap saja, tetapi ketika merokok di dalam mobil kaca harus sambil di buka.
Itu dilakukan agar ada sirkulasi udara masuk, sehingga asap atau uap bisa cepat menghilang.
Merokok dalam keadaan jendela tertutup akan mengakibatkan kaca mobil berkabut, sebab residu dari uap yang dihasilkan menempel pada kaca mobil.
Kandungan di Dalam Rokok Elektrik.
Liquid yang digunakan rokok elektrik ternyata mengandung beberapa senyawa yang berbahaya.
Lantas apa saja isi kandung yang ada di dalam rokok elektrik?
- Propilen glikol
Pembakaran propilen glikol akan mengumbah komposisi kimianya di dalamnya, sehingga jadi menghasilkan sejumlah kecil propilena oksida.
propilena oksida adalah senyawa karsinogen yang diidentifikasi memiliki bahaya untuk tubuh.
Efek jangka pendeknya yaitu menyebabkan iritasi mata, tenggorokan, dan saluran napas.
Efek jangka panjangnya dapat menyebabkan asma, sesak nafas dan obstruksi paru.
- Nikotin
Nikotin memiliki zat berbahaya di dalamnya yang bisa menganggu kesehatan.
Efek candu nikotin bisa memicu terjadinya depresi, kepala pusing, tubuh gemetar, nafas terengah-engah, kerusakan paru-paru permanen, kanker paru-paru.
Efek lainnya juga akan berpengaruh terhadap jantung dan pembuluh darah.
- Perisadiasetil.
Zat ini bisa memicu penyakit paru obstruktif kronis.
- Zat karsinogenik.
Zat ini ada di dalam Tobacco Spesific Nirosamines (TSNA), Diethylene Glycol (DEG), Otoluidine, 2-Naphylaminne, Formaldehyde, dan Acrolein.
Zat inni akan memicu terjadinya kanker.
Senyawa yang ada dalam rokok elektrik ini juga sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh.
Apa sajakah dampak negatifnya untuk tubuh?
Dampak Negatif Rokok Elektrik.
- Menyebabkan ketagihan.
Rokok elektrik di dalamnya juga mengandung nikotin.
Seperti yang sudah diketahui, nikotin akan merangsang otak mengeluarkan hormon dopamin dalam jumlah banyak.
Inilah yang menyebabkan timbul efek ketergantungan.
- Berbahaya untuk paru-paru.
Walaupun rokok elektrik tidak memakai tembakau, tidak berarti ini lebih baik dibanding rokok konvensional.
Rokok elektrik tetap ada kandungan nikotinnya yang dapat meiningkatkan risiko kerusakan paru.
- Berbahaya untuk jantung.
Nikotin yang ada pada rokok elektrik juga menganggu kesehatan jantung.
Saat nikton terserap di aliran darah, kelenjar adrenal dapat terangsang untuk kemudian melepaskan hormon epinefrin.
Pelepasan hormon epinerfin ini yang menyebabkan tekanan darah dan jantung meningkat.
- Beresiko terhadap kehamilan.
Ibu hamil dilarang untuk merokok baik secara aktif, maupun hanya menghirup uapnya saja.
Pasalnya, nikotin dan zat berbahaya yang ada dalam rokok elektrik bisa mengganggu tumbuh kembang janin.