TANGSELIFE.COM – Bahaya dan manfaat daun kecubung (Datura metel) dijelaskan di artikel ini.

Di Indonesia, tanaman ini seringkali dianggap negatif karena justru manfaat daun kecubung malah banyak disalahgunakan oleh banyak orang.

Baru-baru ini, tanaman dengan bunga berbentuk terompet besar viral imbas digunakan segelintir orang di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk mabuk-mabukan.

Lantas, seperti apa bahaya dan manfaat daun kecubung?

Manfaat Daun Kecubung

Manfaat daun kecubung yang paling dikenal yakni digunakan sebagai pereda nyeri berkat mengandung senyawa alkaloid.

Cara menggunakannya yakni dengan mengoleskan daun kecubung yang telah diolah menjadi obat oles pada bagian tubuh yang sakit.

Di samping itu, manfaat daun kecubung berkat kandungan atropin dan skopolamin, yakni dapat menenangkan otot-otot pada paru-paru, serta membantu melebarkan saluran pernapasan pada pasien asma.

Manfaat daun kecubung juga dipercaya mampu membunuh dan menghambat perkembangan sel kanker berkat kandungan withanolides yang dapat mengaktivasi sitotoksik.

Ekstrak daun kecubung juga digunakan untuk mengatasi insomnia dan kecemasan, serta mempunyai aktivasi antimikroba yang kuat dan mampu melawan bakteri dan jamur.

Bahaya Kecubung

Melansir Halodoc, kecubung mengandung efek anestesi yang berpotensi menghilangkan kesadaran, menginduksi halusinasi dan euforia, sehingga berdampak negatif pada penggunaan yang kurang tepat.

“Konsumsi kecubung bisa sangat berbahaya dan memiliki efek samping serius pada kesehatan,” kata Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ekawati, dikutip dari kompascom.

“Ini karena kecubung mengandung senyawa kimia beracun seperti alkaloid tropane, termasuk skopolamin, atropin, dan hiosiamin,” jelasnya.

Lebih lanjut, ada sejumlah efek samping yang timbul akibat mengonsumsi kecubung, antara lain:

1. Halusinasi dan delirium

Kecubung mengandung kandungan senyawa kimia beracun yang dapat menyebabkan halusinasi secara intens, termasuk visual dan auditorik, serta kondisi mental yang bingung dan tidak teratur.

2. Gangguan sistem saraf

Senyawa kimia pada kecubung dapat memengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan kebingungan, disorientasi, agitasi, dan perilaku agresif.

3. Gangguan penglihatan

Kecubung dapat menyebabkan pupil mata melebar (midriasis) yang menyebabkan penglihatan kabur dan hyper sensitivitas terhadap cahaya.

4. Mulut kering dan sulit menelan

Dapat menyebabkan mulut kering, kesulitan menelan, dan berkurangnya produksi air liur sebagai efek antikolinergik dari alkaloid tropane.

5. Gangguan sistem kardiovaskular

Konsumsi kecubung berpotensi menyebabkan peningkatan denyut jantung (takikardia) dan tekanan darah tinggi.

Pada kasus yang parah, konsumsi kecubung bisa menyebabkan gangguan irama jantung yang berpotensi fatal.

6. Sulit buang air kecil

Kecubung dapat menyebabkan seseorang mengalami sulit buang air kecil atau retensi urine.

7. Gangguan pernapasan hingga memicu kematian

Dalam kasus yang parah, kecubung dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau bahkan gagal napas.

“Kemudian, dalam dosis yang tinggi, konsumsi kecubung bisa berakibat fatal, salah satunya menyebabkan kematian,” kata Zullies.

Efek samping kecubung, terang Zullies, bervariasi tergantung pada individu, jumlah yang dikonsumsi, serta bentuk konsumsi (daun, bunga, biji, atau ekstrak).

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dien
Reporter