TANGSELIFE.COM – Sarapan memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat membantu mengurangi keinginan mengonsumsi camilan sampai tiba waktu makan siang.
Karena itu, sebaiknya menyiapkan jenis menu sarapan yang bergizi dan penuh nutrisi.
Menu sarapan sehat idealnya adalah makanan yang mengandung serat, tinggi protein, dan lemak sehat serta berbagai jenis vitamin.
Sebaliknya, menu sarapan yang tidak sehat dapat membuat badan menjadi lesu, menambah berat badan, dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
7 Menu Sarapan yang Wajib Dihindari
Makanan yang tinggi gula dan minim nutrisi juga kurang vitamin wajib dihindari untuk disantap sebagai menu sarapan.
Beberapa menu sarapan yang wajib dihindari diantaranya:
1. Sereal
Tak jarang orang mengira sereal adalah pilihan bergizi untuk menu sarapan sehari-hari.
Produk sereal sering menyertakan klaim kesehatan, seperti mengandung biji-bijian utuh, yang menunjukkan sereal tersebut sumber nutrisi yang baik seperti vitamin A dan zat besi.
Sayangnya, sereal adalah makanan yang diproses dan hanya mengandung sedikit biji-bijian, serta nutrisi ditambahkan secara artifisial (fortifikasi).
Bahkan, pilihan sereal ‘bergizi’ seperti granola yang mengandung oat, seringkali mengandung gula.
Asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kondisi kesehatan kronis lain.
2. Roti panggang margarin dna pastry
Roti panggang margarin terlihat seperti pilihan sarapan sehat karena tidak mengandung lemak jenuh atau gula.
Namun, sebenarnya sebagian besar roti disuling dan hanya memberi sedikit nutrisi dan sedikit serat.
Sementara itu tinggi karbohidrat olahan dan rendah serat, dapat meningkatkan kadar gula darah dengan sangat cepat.
Adapun sebagian besar margarin mengandung lemak trans yang merupakan jenis lemak paling tidak sehat.
Produsen makanan membuat lemak trans dengan menambahkan hidrogen ke minyak nabati agar terlihat seperti lemak jenuh yang berbentuk padat pada suhu kamar.
3. Jus buah
Cukup mengagetkan, tapi faktanya jus buah adalah salah satu pilihan keliru untuk dijadikan menu sarapan, terlebih jika sedang menerapkan pola diet.
Beberapa jus buah di pasaran mengandung gula atau sirup jagung fruktosa tinggi, tetapi sangat sedikit jus buahnya.
Minum jus buah menyebabkan gula darah naik dengan sangat cepat karena tidak ada lemak atau serat yang memperlambat penyerapan.
Lonjakan insulin dan penurunan gula darah yang dihasilkan dapat membuat seseorang merasa lelah, gemetar, dan lapar.
4. Pancake dan Waffle
Pancake dan waffle menjadi salah satu pilihan menu sarapan populer untuk akhir pekan di rumah atau di restoran.
Pancake dan wafel mengandung tepung, telur, gula, dan susu.
Meski memiliki lebih banyak protein, pancake dan wafel mengandung tepung olahan yang sangat tinggi.
Banyak peneliti percaya bahwa biji-bijian olahan seperti tepung terigu berkontribusi terhadap resistensi insulin dan obesitas.
Selain itu, panekuk dan wafel biasanya diberi sirup panekuk, yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi yang dapat menyebabkan peradangan yang mendorong resistensi insulin.
5. Makanan Berminyak
Menu sarapan tidak sehat lainnya adalah segala sesuatu yang berminyak dan berlemak, seperti telur goreng, bacon, dan sebagainya.
Makanan berminyak sangat tinggi kalori dengan sebagian besar tidak memiliki nilai gizi.
Jadi, daripada menggoreng telur, sebaiknya merebusnya.
6. Yogurt Manis Tanpa Lemak
Semangkuk Greek yogurt susu murni dengan topping buah beri merupakan contoh menu sarapan yang sehat.
Namun, yogurt buah yang bebas lemak dan dimaniskan dengan gula, tentu tidak.
Banyak yogurt tanpa lemak beraroma mengandung lebih banyak gula daripada satu porsi es krim.
Lemak membantu tubuh tetap kenyang karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada karbohidrat, juga memicu pelepasan hormon kekenyangan cholecystokinin (CCK).
7. Protein/Granola Bar
Granola bar mungkin terdengar seperti pilihan sarapan yang enak sekaligus praktis, tapi tidak lebih baik dari permen batangan.
Meskipun oat yang belum diproses mengandung serat yang rata-rata 1–3 gram, namun granola bar mengandung banyak gula tambahan.
Faktanya, beberapa merek granola bar populer mengandung kombinasi gula, sirup jagung, dan madu, yang dapat meningkatkan gula darah, kadar insulin, dan peradangan.
Batangan granola terkadang mengandung keripik coklat atau buah kering, juga mengandung protein yang sangat minim.