TANGSELIFE.COM- Hubungan seks sesama jenis jadi penyumbang HIV/AIDS terbesar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun ini.

Sepanjang 2023 ini, tercatat ada penambahan 177 kasus positif HIV dan AIDS yang didominasi oleh kaum gay atau penyuka pria sesama pria.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel kaum gay penyumbang terbanyak penambahan HIV/AIDS tersebut.

Penambahan jumlah pasien itu terdiri 144 kasus HIV dan 33 kasus AIDS terjadi sejak Januari hingga Juni tahun 2023.

Kaum gay penyumbang HIV/AIDS terbesar itu dibuktikan dengan persentase penambahan penderita sebanyak 81 persen laki-laki dan 19 persen perempuan.

“Penderita HIV memang terbanyak ditularkan oleh LSL atau lelaki seks lelaki,” terang Kepala Dinkes Kota Tangsel, dr Allin Hendalin Mahdiar, Senin, 31 Juli 2023.

Adapun penderita HIV/AIDS itu didominasi usia produktif  yakni antara 25 tahun hingga 49 tahun.

Allin juga mengatakan adanya temuan 177 kasus HIV dan AIDS baru itu setelah pihak Dinkes Kota Tangsel melakukan skrining.

“Penderita HIV/AIDS baru itu tersebar hampir di setiap kecamatan. Tapi terbayak ada di Kecamatan Ciputat,” katanya juga.

Wali Kota Tangsel Prihatin Kasus HIV/AIDS Bertambah  177 Orang

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengaku sangat prihatin dengan penambahan kasus HIV dan AIDS tersebut.

“Berapapun jumlahnya, saya cukup prihatin dengan adanya warga Tangsel yang terpapar HIV/AIDS ini,” terangnya, Senin, 31 Juli 2023.

Benyamin juga mengatakan tidak ada data yang menyebutkan lokasi terpaparnya 177 penderita baru HIV dan AIDS  tersebut.

“Tidak ada data mereka (penderita HIV/AIDS) terkenanya dimana? Apakah di Kota Tangsel atau di luar Kota Tangsel?,” terang Benyamin juga.

Karena itu, Benyamin meminta agar pihak yang bertanggungjawab terhadap penderita HIV dan AIDS ini fokus pada penanggulangan, termasuk pemberian obat.

“Karena kami sudah menyediakan RS Serpong Utara, dan RSU Tangerang Selatan untuk menanggulangi kasus HIV dan AIDS,” terangnya juga.

Selain itu juga, Benyamin meminta agar Dinkes Kota Tangsel gencar melakukan sosialisasi bahaya penularan HIV dan AIDS tersebut.

Setahu dirinya, penularan penyakit berbahaya itu juga dikarenakan oleh penggunaan jarum suntik bersama, terutama pengguna narkoba.

Benyamin juga meminta agar penderita HIV dan AIDS di Kota Tangsel untuk tidak menutup diri karena penyakitnya tersebut.

“Jangan menghukum diri sendiri karena penyakit ini. Prinsipnya, ada obatnya. Kami siapkan obatnya,” cetusnya juga.

Fasilitas TCM Bagi Penderita HIV/AIDS di Kota Tangsel

Pemkot Tangsel telah menyediakan fasilitas kesehatan untuk berobat bagi penderita HIV/AIDS.

Seperti layanan viralload tes cepat molekuler yang sudah tersedia di RSU Tangerang Selatan dan RS Serpong Utara.

Sedangkan untuk Puskesmas, layanan TCM tersedia di Puskesmas Kampung Sawah, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Rawa Buntu dan Puskesmas Pamulang.

Rencananya, layanan TCM tahun ini akan ditambah di Puskesmas Pondok Jagung dan Puskesmas Ciputat Timur pada tahun 2023 ini.