TANGSELIFE.COM – Kemunculan varian Eris memicu lonjakan kasus Covid-19 terbaru di Inggris.

Varian Eris disebut sudah mulai mendominasi kasus Covid-19 terbaru di Inggris.

UK Health Security Agency (UKHSA) mengungkap varian Eris mulai disorot pada 3 Juli 2023 imbas peningkatan kasus Covid-19 terbaru yang signifikan di banyak negara, khususnya di Asia.

Pada 10 Juli 2023, setidaknya terdapat 11,8 persen kasus Covid-19 terbaru di Inggris yang disebabkan varian Eris.

Saat ini, angka tersebut telah meningkat menjadi 14,6 persen dari total kasus Covid-19 di Inggris.

Mengenal Virus Covid-19 Terbaru Varian Eris

Varian Eris yang juga dikenal dengan nama EG.5.1, merupakan turunan dari varian Omicron, sama seperti pendahulunya, Arcturus.

World Health Organization (WHO) telah memasukkan varian Eris ke dalam daftar varian yang perlu dipantau.

Profesor Christina Pagel dari Independent Sage mengatakan kemunculan varian Eris secara nyata memicu gelombang kasus Covid-19 terbaru.

Menurutnya, menurunnya tingkat imunitas masyarakat serta cuaca yang buruk turut mendukung terjadinya gelombang kasus Covid-19 terbaru.

Penyebaran varian Eris mungkin melambat selama musim panas karena sekolah libur dan banyak orang berwisata ke luar negeri.

Namun, Pagel memprediksi varian Eris akan mendominasi pada September ketika musim liburan berakhir, anak-anak kembali sekolah dan orang dewasa kembali bekerja.

Sementara itu, menurut kepala Primary Care and Public Health di Imperial College London, Prof Azeem Majeed, lonjakan kasus Covid-19 terbaru akibat varian Eris terbilang lumrah.

Varian Eris disebut Majeed telah terdeteksi di Inggris sejak tahun 2021 akhir.

Karena itu, Majeed imbau masyarakat tidak panik karena WHO baru mengklasifikasikan Eris sebagai varian dalam pengawasan/variant under monitoring (VUM), bukan sebagai varian yang dikhawatirkan/variant of concern (VOC).

Meski demikian, ahli virologi dari Warwick University, Profesor Lawrence Young, tetap menyarankan untuk tidak menyepelekan tren peningkatan jumlah kasus Covid-19 terbaru yang sedang terjadi.

Kasus Covid-19 Terbaru Terjadi di Indonesia?

Atas terdeteksinya varian Eris, Pemerintah pun belum mengumumkan potensi lonjakan kasus Covid-19 terbaru di Indonesia.

Biro Komunikasi dan Pelatanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, menyatakan pemerintah belum menemukan varian Eris masuk ke Tanah Air.

Adapun epidemiolog Universitas Griffith, Australa, Dicky Budiman, menilai potensi penyebaran di Indonesia sangat besar mengingat mobilitas warga secara global sudah terbilang normal.

Ia pun memaparkan kemampuan penyebaran varian Eris telah meningkat dari 1:10 orang menjadi 1:7 orang.

Munculnya varian Eris menunjukkan bahwa varian Omicron dengan segala turunannya akan terus muncul.

Walau begitu, varian Eris belum dilaporkan meningkatkan angka keparahan atau kematian.

Karena itu Dicky mengimbau masyarakat tetap mengenakan masker sebagai bentuk antisipasi dan proteksi terhadap penyebaran varian Eris di Indonesia.

Gejala Covid-19 Terbaru Akibat Varian Eris

Karena turunan Omicron, gejala Covid-19 yang ditimbulkan akibat infeksi varian Eris diprediksi serupa dengan kasus-kasus sebelumnya.

Zoe Health Study mengklasifikasikan setidaknya terdapat 10 gejala paling umum yang ditemukan pada kasus Covid-19 akibat infeksi Omicron serta varian-varian turunannya:

1. Nyeri tenggorokan

2. Hidung berair atau beringus

3. Hidung tersumbat

4. Bersin

5. Batuk tanpa dahak

6. Sakit kepala

7. Batuk dengan dahak

8. Suara serak

9. Otot nyeri dan pegal

10. Perubahan indra penciuman

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Melansir dari situs resmi Kemenkes, hal yang harus dilakukan saat terinfeksi Covid-119 varian Omicron adalah melakukan isolasi mandiri di rumah.

Disamping itu jangan lupa untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan 5M.

Protokol kesehatan 5M antara lain:

1. Mencuci tangan

Rutin mencuci tangan hingga bersih merupakan salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif mencegah penularan COVID-19.

Untuk hasil maksimal, cucilah tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama sebelum memasak atau makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah batuk atau bersin.

2. Memakai masker

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19.

3. Menjaga jarak

Protokol kesehatan untuk menjaga jarak dimuat pada Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam ‘Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.’

4. Menjauhi kerumunan

Kemenkes meminta masyarakat untuk menghindari tempat keramaian, terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia).

Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona.

5. Mengurangi mobilitas

Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu seseorang pulang ke rumah dengan keadaan yang sama lantaran virus corona dapat menyebar dan menginfeksi dengan cepat.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow