TANGSELIFE.COM – Sebuah cuitan di media sosial X viral mempertanyakan bahaya dari menggunakan binder atau korset perata payudara.

Unggahan tersebut dibuat oleh sebuah akun menfess pada Senin, 21 Agustus 2023 dan melampirkan sebuah siaran langsung di TikTok sebuah toko yang mempromosikan binder atau korset perata payudara.

“Alasan kalian yang cewe pakai perata dada apa sih? Nggak engap apa? Itu aman nggak sih buat boobs kalian? Kenapa nggak bra aja?” tulis seseorang pada cuitan tersebut.

Sampai tulisan ini ditulis, unggahan tersebut berhasil menarik 245 ribu pengguna X dan mendapat 366 komentar.

Beberapa netizen mengaku baru mengetahui produk perata dada tersebut, sebagian lainnya mengungkapkan korset perata dada bisa digunakan pada momen tertentu, termasuk saat olahraga.

Korset perata payudara
Produk korset perata payudara mendadak viral di media sosial X

“Biar kalau olahraga, nggak ada laki-laki yang salah fokus. Sering banget gue dulu kalau ada mata pelajaran olahraga, cewe-cewe pada lari, main voli, main basket, ada aja laki yang salfok. Di media sosial kalo ada cewe ngepost lagi gym/olahraga juga gitu isi komentarnya,” ungkap salah seorang netizen.

“Baru-baru ini pake sih. Tapi kalau pas ada acara doang karena aku anak dance cover dan ‘punya’ aku cukup gede jadi agak nggak percaya diri waktu pake beberapa baju yang agak ketat. Abis pake itu jadi lebih nyaman karena nggak keliatan tuing-tuing,” timpal netizen lain.

“Kalau pake bra itu dadanya masih keliatan menonjol, tapi kalau binder itu rata beneran, nder. Aku punya soalnya tapi kalau ditanya aman jangka panjang atau engga ya jelas engga. Kita aja nggak boleh pake bra 24 jam apalagi pake binder yang buat ngeratain dada,” kata netizen lain memberi saran.

Lantas, apakah aman menggunakan korset perata payudara?

Menurut dokter Boyke Dian Nugraha, penggunaan korset perata payudara yang terlalu lama bisa menyebabkan perubahan bentuk payudara.

Hal tersebut dikarenakan korset perata payudara didesain terlalu ketat, sehingga menekan payudara pemakainya.

Risiko lain yang bisa terjadi menurutnya adalah lecetnya kulit pada area payudara dan menimbulkan trauma terus-menerus.

Selain itu, penggunaan korset perata payudara ini juga memicu terganggunya produksi air susu ibu (ASI).

Dalam kasus ini dikarenakan korset tersebut menekan pertumbuhan payudara, sehingga semua sel-sel bisa terganggu.

Kata Dokter Boyke, payudara adalah organ tubuh yang sensitif karena di dalam area payudara terdapat beberapa sel, termasuk sel penghasil air susu ibu.

Untuk itu Dokter Boyke menyarankan para perempuan untuk tidak memakai korset perata payudara lebih dari 3 jam saat melakukan aktivitas tertentu.

Sejatinya, kulit membutuhkan oksigen dan untuk membentuk payudara yang sehat jangan memberi penekanan berlebih pada kulit karena bisa mengganggu pertumbuhan payudara.

Efek Samping Penggunaan Korset Perata Payudara

Dikutip dari situs Hello Clueterdapat dua penelitian soal efek samping penggunaan korset ini yang berlangsung pada 2017 dan 2018.

Kedua studi yang didasarkan pada 1.800 koresponden survei online ini menunjukkan sebagian besar orang mengalami satu gejala negatif akibat penggunaan korset perata dada.

  • 76-78% orang dalam penelitian melaporkan masalah kulit atau jaringan, seperti nyeri, bengkak, gatal, dan infeks
  • 74-75% orang melaporkan nyeri di dada, bahu, punggung, atau peru
  • 51-52% orang melaporkan masalah pernapasan (seperti sesak napas
  • 47-49% orang melaporkan gejala muskuloskeletal, seperti perubahan postur, pengecilan otot, atau patah tulang rusuk