TANGSELIFE.COM Makanan khas Bali murah yang dijual di Pulau Dewata biasanya jadi buruan para pelancong yang ingin berhemat saat berlibur.

Tidak hanya memilih tempat wisata, saat berlibur pasti selalu ada yang ingin berburu kuliner khas daerah setempat.

Aktivitas perburuan kuliner ini dalam rangka mencari makanan terutama makanan murah tapi enak.

Makanan murah khas Bali ini menjadi incaran banyak pelancong yang datang berlibur apalagi dengan budget mepet.

Makanan murah khas Bali banyak dijumpai di kaki lima yang rasanya tidak kalah dengan yang dijual di hotel berbintang.

Salah satu makanan khas Bali yang dijual murah adalah Nasi Jinggo yang dikemas dengan daun pisang.

Porsinya berukuran kecil, mirip dengan Nasi Kucing yang dijual di angkringan yang ada di Pulau Jawa.

Nasi Jinggo mudah ditemukan di pinggir jalan di Bali. Porsinya yang sedikit membuat beberapa orang membeli hingga 2-3 bungkus agar kenyang.

Makanan Khas Bali Murah Begini Sejarah, Penyajian hingga Harganya

Sejarah Nasi Jinggo

Nasi Jinggo dikenal di Bali pada era tahun 1980-an. Menurut cerita, penjual Nasi Jinggo pertama kali adalah pasangan suami-istri di Jalan Gajah Mada, Denpasar. 

Mereka berjualan dekat Pasar Kumbasari dari sore hingga malam. Saat itu banyak orang di pasar yang berbelanja maupun berdagang perlu pengganjal perut pada malam hari.

Nasi Jinggo akhirnya digemari banyak orang, sehingga banyak yang meniru menjual nasi dengan porsi kecil tersebut.

Tak hanya di Denpasar, penjual Nasi Jinggo kini dengah mudah ditemui di kota-kota lain di Bali.

Asal Mula Nama Nasi Jinggo

Tak ada yang tahu pasti asal mula nama Nasi Jinggo. Salah satu versi menyebut Jinggo berasal dari bahasa Hokkian yang berarti seribu lima ratus.

Sebutan itu muncul sesuai harga Nasi Jinggo sebelum terjadi krisis moneter pada 1998 yang hanya Rp1.500 rupiah.

Versi lain menyebut Jinggo berasal dari nama film Djanggo, yakni film koboy yang populer pada masa itu.

Versi ketiga menyebut Jinggo berasal dari kata Jenggo yang berarti jagoan, merujuk para pengendara motor di Bali.

Nasi Jinggo disebut sebagai makanan favorit para pengendara motor di Bali pada malam hari.

Penyajian Nasi Jinggo

Nasi Jinggo seperti disebut pada awal kemunculannya disajikan dengan kemasan daun pisang dalam porsi kecil.

Satu porsi Nasi Jinggo yakni nasi putih seukuran kepalan tangan dengan lauk-pauk sederhana seperti tempe, irisan telur, mi goreng, serundeng dan sambal.

Nasi Jinggo masa kini ada juga yang menggunakan nasi kuning dengan varian lauk yang kian beragam.

Bahkan, kini ada Nasi Jinggo yakni dijual menggunakan potongan daging sapi dan babi hingga sate lilit.

Jadi, bagi Anda umat Islam harus bertanya dulu kepa pedagang sebelum memilih Nasi Jinggo agar tidak salah memilih.

Harga Nasi Jinggo

Harga Nasi Jinggo mungkin tak semurah dahulu karena sudah berkembang variannya membuat harganya juga bervariasi.

Sebelum krisis moneter melanda Indonesia pada 1998, harga sebungkus Nasi Jinggo Rp1.500.

Tapi kini harga rata-rata Nasi Jinggo yang dijual di Bali berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 tergangung varian lauknya.