TANGSELIFE.COM – Aktivitas penjualan di Pasar Gintung Tangsel. tampak sunyi. Dari puluhan gerai, hanya tersisa beberapa gerai yang masih bertahan. Pembelinya pun, dapat dihitung jari.
Pasar Gintung ini berada di Jalan Ir. H. Juanda, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pasar itu kembali diresmikan setelah direnovasi pada Maret 2021 dan dijadikan sebagai pusat oleh-oleh di Tangsel.
Pantauan Tangselife.com di Pasar Gintung Tangsel, suasananya tak layaknya pasar. Bangunan dua lantai itu sepi. Hanya ada beberapa gerai yang buka, pembeli pun tak nampak.
Salah satu pedagang di Pasar Gintung, Dinda mengatakan, suasana sepi terjadi setiap hari.
Selain kurangnya minat warga belanja ke Pasar Gintung Tangsel, para pedagang juga bersaing dengan jualan online baik lewat platfoarm maupun media sosial.
“Sebenarnya sih nggak menderita-menderita banget. Dibilang sepi engga di bilang rame juga engga. Tapi mungkin tidak seperti zaman dulu itu yaa karena sekarang udah banyak media sosial,” katanya saat berbincang dengan tangselife, Selasa, 30 Juli 2024.
Dinda menyebut, setiap harinya pembeli offline bisa dihitung jari. Kini sudah banyak gerai yang tutup karena penjualan di Pasar Gintung tak menguntungkan.
Sedangkang uang sewa kios harus tetap dibayar, begitu pula dengan biaya retribusi harus tetap dilunasi.
Para pedagang yang buka lapak di Pasar Gintung tergabung dalam kelompok UMKM Paguyuban Pasar Gintung, tapi ada pula yang bertahan mandiri.
Pasar Gintung memiliki bangunan dua lantai. Ada fasilitas aula yang biasa digunakan untuk berbagai kegiatan hiburan-sosial. Bahkan komunitas anak berkebutuhan khusus aktif berkegiatan.
Dinda berharap, Pemerintah Kota Tangsel meramaikan Pasar Gintung dengan berbagai kegiatan hiburan ataupun perlombaan.
“Perbanyak acara untuk meramaikan dan menambah pembeli. Promosi juga digencarkan kembali. Pemerintah juga harus bertindak agar Pasar Gintung ramai pembeli,” pungkasnya. (Zulfa/MG UMJ)
