TANGSELIFE.COM-Aksi Israel kali ini menewaskan 500 orang, Israel menyerang di Kompleks Rumah Sakit (RS) di Jalur Gaza.
dikutip Reuters, Menteri Kesehatan di pemerintahan Gaza yang dikelola Hamas, Mai Alkaila, menyebut pihak Israel yang melakukan serangan di RS Al-Ahli al-Arabi.
Disebutkan juga, dalam serangan itu, ratusan korban masih berada di rerentuhan akibat serangan tersebut.
Serangan itu, disebut sebagai serangan dengan korban terbanyak, selama peperangan Hamas Vs Israel sejak 7 Oktober 2023.
Serangan itu juga menewaskan para pengungsi, yang berada di kopleks area RS tersebut.
Lyad Zagout, seorang pejabat kesehatan Gaza mengatakan, bahwa rumah sakit tersebut merupakan tempat para pengungsi.
Dimana warga Gaza akan merasa aman jika berada di area rumah sakit, namun tetap diserang.
“Jadi harus kemena lagi masyarakat harus pergi, untuk melindungi anak-anak mereka dari bom?” ujarnya dikutip dari The New York Times.
Sementara seorang jurnalis yang berad adi lokasi, Ahmed Hijazi mengatakan, mengatakan dirinya ikut merawat korban dari awal serangan tersebut.
“Seumur hidup saya belum pernah melihat orang sebanyak ini,” kata Hijazi melalui pesan suara.
“Lemari es dan kamar mayat sudah penuh, saat ini jenazah sudah ada di halaman karen ajumlahnya yang sangat banyak,” tambahnya.
Seementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan ledakan itu disebabkan oleh roket Palestina yang salah sasaran dan ditujukan ke Israel.
“Setelah peninjauan tambahan dan pemeriksaan silang terhadap sistem operasional dan intelijen, jelas bahwa IDF tidak menyerang rumah sakit di Gaza,”
pernyataan IDF dikutip Sky News, Rabu, 18 Oktober 2023.
“Rumah sakit tersebut terkena dampak dari kegagalan roket yang diluncurkan oleh organisasi teroris Jihad Islam. Organisasi teroris di Jalur Gaza menembak tanpapandang bulu ke arah Israel,” tambah pesan itu.
WHO Kutuk Serangan Israel ke Rumah Sakit di Gaza
Akibat serangan biadab tersebut, organsiasi kesehatan duni, WHO pun ikut angkat suara, dan mengutuk serangan Israel tersebut.
“WHO mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab,” kata WHO seperti dilansir AFP, Rabu, 18 Oktober 2023.
“Rumah sakit itu masih ada pasien, masih beroperasi, dengan petugas kesehatan, pengungsi yang berlindung di sana,” katanya.
Dalam perangnya melawan Hamas, WHO juga meminta agar Israel patuh hukum Internasional, seperti tidak menjadikan layanan kesehatan sebagai sasaran perang.
“WHO mendesar perlindungan aktir kepada warga sipil, dan pusat layanan kesehatan di lokasi itu,” ujarnya.
“Perintah evakuasi harus dibatalkan, hukum Internasional harus dipatuhi, seperti rumah sakit dan layanan kesehatan lain jangan jadi sasaran perang,” tambah WHO.