Tangselife.com – Hari ini, pihak yang mengklaim pemilik lahan SDN Pamulang Timur 01 bertemu dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan untuk mencari solusi polemik lahan itu.
Pertemuan itu dijadwalkan sesuai perjanjian dari pihak Satpol-PP Tangsel untuk memediasi pihak ahli waris dengan dinas terkait dengan jangka waktu satu minggu saat aksi penembakan akses SDN Pamulang Timur 01.
Sarpani, juru bicara pihak pemilik lahan berharap ada solusi terbaik dalam pertemuan itu. Jika tidak, pihaknya mengancam bakal menggembok sekolah hingga permintaanya dipenuhi.
“Kalau satu minggu sampai rabu nggak direspon, saya mau pasang spanduk banner yang gede, tembok ditinggiin sampai ga bisa masuk. SD-nya mau saya gembok biar gaada yang bisa masuk,” kata Sarpani dikutip Tangselife.com Rabu (6/7/2022).
Dalam tuntutannya, Sarpani meminta Pemkot Tangsel untuk membayar ganti untung atas penggunaan lahan milik H Satiri selama 40 tahun silam.
Tak hanya itu, dia juga meminta ganti untung dari lahan 500 meter yang digunakan untuk bangunan sekolah itu.
“Kita minta ada pertanggugjawaban dari penggunaan lahan. Salah satunya kita minta kompensasi ganti untung dari penggunaan lahan selama 40 tahun. Dari 1.500 meter yang dipakai, 1.000 meter akan diwakafkan dan 500 meternya minta dibayarkan,” tuntutnya. (vyh/asn)