TANGSELIFE.COM– Kualitas udara di daerah Jabodetabaek khususnya Jakarta dan Tangerang Selatan masih buruk.
Pada hari Senin, 11 September 2023 Jakarta dan Tangerang Selatan masih berada di urutan 5 besar sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia.
Berdasarkan IQ Air Jakarta berada di posisi kelima dan Tangerang Selatan menempati urutan ketiga sebagai kota paling berpolusi.
Sejumlah upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta dan Tangerang Selatan pun terus diupayakan oleh pemerintah kota kedua wilayah teersebut.
Upaya yang dilakukan Pemkot Jakarta diantaranya adalah aturan ganjil genap, tilang emisi kendaraan, dan lain sebagainnya.
Begitu juga Pemkot Tangsel sedang gencar untuk menekan angka polusi dari kendaraan bermotor di wilayahnya, seperti digelarnya uji emisi keliling dan pemberlakukan WFH 50% untuk ASN.
Kualitas Udara di Jakarta Hari Senin, 11 September 2023.
Data dari IQ Air hari Senin, 11 September 2023 pukul 08.23 WIB menunjukan bahwa indeks kualitas udara Jakarta sebesar 163.
Angka ini menunjukan bahwa sampai hari ini kawasan Ibu Kota masih berada di zona merah, artinya udara di Jakarta masih tidak sehat.
Catatan polutan PM2.5 dan nilai konsentrasi sebesar 75.3 mikrogram per meter kubik.
Angka konsentrasi PM2.5 di Jakarta untuk saat ini 15.1 kali lipat lebih dibandingkan nilai panduan kesehatan udara tahunan WHO.
Dibandingkan dengan kota yang ada di dunia, Jakarta menduduki peringkat ke 3 kota dengan udara terburuk.
Di poisi pertamnya ada Dubai, Uni Emirat Arab dengan indeks 169 dan Johannesburg, Afrika Selatan posisi kedua dengan angka 168.
Kualitas Udara di Tangerang Selatan Hari Senin 11 September 2023.
Wilayah Tangerang Selatan sendiri memiliki udara yang jauh lebih buruk dari DKI Jakarta dan menjadi kota ke 3 di Indonesia yang catatan polusinya tinggi.
Berdasarkan data IQ Air hari Senin, 11 September 2023 pukul 08.23 WIB masih berada di zona merah yanga artinya memiliki udara tidak sehat.
Indeks kualitas udara Tangerang Selatan berada di angka 171 dengan catata polutan PM2.5 dan nilai konsentrasi 95 Mikrogram per meter kubik.
Selain itu, angka konsentrasi PM2.5 di Tangsel untuk saat ini 19 kali lipat lebih dibandingkan nilai panduan kesehatan yang ditetapkan organasisasi kesehatan dunia (WHO).