TANGSELIFE.COM – Belakangan ini viral video di TikTok yang menayangkan sebuah lalat hijau di air minum kemasan. Video tersebut dibagikan oleh pemilik akun TikTok @puspa_s8 yang sudah ditonton lebih dari 334 ribu kali.
Ia memperlihatkan sisi air minum kemasan tersebut yang masih tersegel dan utuh. Namun, di dalam air kemasan tersebut ada binatang lalat hijau yang berenang di dalamnya.
“Ada lalatnya guys hijau lagi, lalat hijau. Padahal pres pres (segel),” kata sang pemilik akun yang memperlihatkan lalat hijau di air minum kemasan tersebut.
Sontak video ini mendadak viral di media sosial lantaran lalat hijau tersebut sudah ada di dalam air kemasan saat sebelum tersegel.
Sebagian besar netizen langsung meramaikan komentar dengan ungkapan protes kepada pabrik air minum kemasan tersebut.
Terlebih, merek air minum kemasan tersebut sebagai salah satu merek ternama dan sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Melihat kejadian tersebut, timbul pertanyaan besar terkait bahaya konsumsi minuman air di kemasan yang sudah terkena lalat hijau. Apa bahayanya untuk kesehatan?
Ada Lalat Hijau di Air Minum Kemasan, Amankah Jika Tetap Dikonsumsi?
Lalat hinggap di air minum atau makanan jadi kasus yang kerap terjadi. Hal ini tentu saja mengganggu mengingat lalat adalah hewan yang suka hinggap di tempat kotor, seperti bangkai hewan dan tempat sampah.
Rasanya sayang untuk langsung membuang makanan atau minuman yang telah dihinggapi lalat, apalagi kalau masih dalam keadaan utuh. Namun, amankah jika tetap dikonsumsi?
Seperti menyadur di situs kesehatan Klikdokter, tidak disarankan mengonsumsi lagi minuman dan makanan yang sudah terkontaminasi lalat.
Jika tetap dikonsumsi bisa mengalami beberapa infeksi dan gejala yang ditimbulkan adalah mual, muntah, atau diare.
Dengan karakternya yang suka hinggap di tempat kotor, kemungkinan besar lalat memakan bakteri di sana, seperti E. Coli, Salmonella, dan lain-lain.
Bakteri yang termakan lalat bisa berkembang dalam tubuhnya, kemudian menjadi sumber kontaminan yang dikeluarkan lewat muntahan dan kotoran lalat.
Sementara itu, pada jurnal BALABA tahun 2018, lalat terbukti jadi vektor foodborne disease, seperti diare, disentri, muntaber, sampai tipes.
Hewan tersebut memindahkan penyakit dari tubuhnya ke minuman atau makanan dengan berbagai cara, seperti muntahan kotoran atau memindahkannya di permukaan tubuh lalat.
Untuk informasi, lalat juga punya kebiasaan defekasi (BAB) dan muntah di tiap tempat hinggap mereka. Kebiasaan ini mendorong munculnya penyakit emerging (penyakit infeksi baru) dan penyebarang penyakit menular lainnya.
Penyakit yang Disebabkan oleh Lalat
Hati-hati apabila kamu tetap konsumsi lalat hijau di air minum kemasan atau pun di makanan. Karena ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh hewan tersebut.
Mengacu pada konteks yang lebih besar, penyakit yang disebabkan lalat terbagi menjadi dua, yang ditularkan secara langsung dan tidak langsung.
Penularan langsung terjadi lewat gigitan lalat ke tubuh manusia. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh penularan langsung adalah penyakit tidur karena gigitan lalat Tsetse.
Sementara penularan tidak langsung bisa terjadi melalui pemindahan patogen oleh lalat ke makanan dan minuman yang dikonsumsi. Beberapa penyakit yang bisa diderita adalah diare, difteri, dan cacingan.