TANGSELIFE.COM – Beberapa dari warga Tangsel mungkin pernah mengalami hp Samsung menghangat atau terasa panas saat digunakan.
Perlu diketahui bahwa hp Samsung panas tidak akan mempengaruhi masa pakai atau kinerja perangkat tersebut.
Namun, ada baiknya berhenti menggunakan hp Samsung yang sedang panas dan mendinginkannya sejenak.
Tentunya ada cara mengatasi hp Samsung panas atau setidaknya menjaga ponsel agar tetap berada pada suhu normal.
Sebelum mencoba cara mengatasi ponsel panas, terlebih dulu pastikan perangkat lunak ponsel (software) dan aplikasi terkait telah diperbarui ke versi terbaru.
Untuk memperbarui software pada ponsel, ikuti langkah-langkah berikut:
Langkah Pertama: Buka Pengaturan > Pembaruan perangkat lunak.
Langkah Kedua: Ketuk Unduh dan instal.
Langkah Terakhir: Ikuti petunjuk di layar.
Cara Mengatasi HP Samsung Panas
Melansir laman Samsung, berikut beberapa metode mengatasi ponsel Samsung panas yang bisa dicoba:
1. Selalu perbarui perangkat dengan perangkat lunak (software) terbaru.
2. Hidupkan ulang preangkat karena konflik antara aplikasi yang sedang berjalan dapat menyebabkan ponsel memanas.
3. Non-aktifkan Wi-Fi, GPS, dan Bluetooth saat tidak digunakan.
4. Tutup aplikasi yang meningkatkan konsumsi baterai atau yang berjalan di latar belakang saat tidak digunakan.
5. Hapus file yang tidak perlu atau aplikasi yang tidak digunakan.
6. Kurangi kecerahan layar.
Faktor Penyebab HP Samsung Panas
Terdapat sejumlah faktor yang dapat menyebabkan ponsel Samsung memanas.
Salah satu faktornya ketika menggunakan fitur atau aplikasi yang membutuhkan lebih banyak daya atau menggunakannya untuk waktu yang lama.
Dalam kondisi tersebut, ponsel mungkin memanas untuk sementara karena konsumsi baterai yang meningkat.
Adapun selama pengisian daya nirkabel atau pengisian cepat, ponsel mungkin terasa lebih hangat saat disentuh.
Namun, ponsel yang memanas umumnya dipengaruhi fungsi dan aplikasi yang sedang digunakan.
Berikut contoh umum situasi di mana ponsel terasa panas:
– Selama pengaturan awal setelah pembelian atau saat memulihkan data.
– Saat mengunduh file besar.
– Saat menggunakan aplikasi yang membutuhkan lebih banyak daya atau menggunakan aplikasi untuk waktu yang lama.
– Saat multitasking atau saat menjalankan banyak aplikasi di latar belakang.
– Saat menggunakan data dalam jumlah besar untuk menyinkronkan dengan cloud, email, atau akun lainnya.
– Ketika perangkat ditempatkan di bawah sinar matahari langsung.
– Saat menggunakan hotspot seluler dan fitur tethering.
– Saat menggunakan perangkat di area dengan sinyal lemah atau tidak ada penerimaan.
– Saat mengisi baterai dengan kabel USB yang rusak.
– Saat soket serbaguna perangkat rusak atau terkena benda asing, seperti cairan, debu, bubuk logam, atau ujung pensil.
– Saat roaming.