TANGSELIFE.COM – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat memiliki satu terminal yang memiliki kapasitas cukup besar yaitu Terminal Pondok Cabe.
Terminal Pondok Cabe merupakan satu-satunya terminal dengan status tipe A yang berada di Kota Tangsel.
Dengan begitu maka Terminal Pondok Cabe berada di bawah kewenangam Kementerian Perhubungan dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Terminal Pondok Cabe tepatnya berada di Jalan Kemiri, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel.
Terminal Pondok Cabe sendiri baru beroperasi pada 31 Desember 2018 lalu, saat itu peresmiannya dilakukan langsung oleh Kepala BPTJ, Bambang Prihartono.
Terminal yang menjadi salah satu titik awal keberangkatan bus Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP) itupun memiliki luas lahan mencapai 23.690 meter persegi.
Setidaknya terdapat dua bangunan utama yang berdiri di area Terminal Pondok Cabe, yaitu pos pengendalian operasional (Dalops) yang berada tepat di pintu masuk terminal serta gedung utama.
Bangunan utama Terminal Pondok Cabe terdiri dari dua lantai. Lantai satu terdiri dari kantor pengelola, loket pembelian tiket serta ruang tunggu.
Terdapat juga berbagai fasilitas untuk menunjang operasional terminal seperti toilet, mushalah, satu ruang laktasi, satu ruang kesehatan dan playground atau tempat bermain anak.
Kepala Terminal Pondok Cabe, Noval Irawan mengatakan, sampai saat ini tercatat ada 34 perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di lokasi tersebut.
“Kalau untuk PO sendiri di loket ada 34 PO bus, tapi di sini juga ada misalnya seperti bus lintas dari luar masuk ke sini,” kata Noval kepada Tangselife.com, Kamis, 2 Mei 2024.
Noval mengungkapkan, untuk pemesanan tiket sendiri bisa dilakukan dengan dua cara yaitu online dan offline. Namun hal itu kembali kepada kebijakan masing-masing PO bus.
“Jadi di sini juga melayani kalau misalnya katakanlah memesan online kalau berangkat dari sini nanti dia tinggal bawa barcode-nya saja tinggal di-scan sama agent dan diberikan tiket fisiknya,” terangnya.
Jam Operasional dan Rute Perjalanan di Terminal Pondok Cabe
Ia mengungkapkan, Terminal Pondok Cabe sendiri beroperasi selama 24 jam penuh, sementata keberangkatan bus tercatat dimulai dari pukul 05.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
Dengan luas lahan yang mencapai lebih dari 2 hektar, Terminal Pondok Cabe diprakirakan mampu menampung bus kurang lebih hingga 40 armada.
Noval mengatakan, bus yang berangkat dari Terminal Pondok Cabe memiliki rute yang cukup lengkap mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan pulau Sumatera.
“Jawa Barat biasanya paling ramai ke Tasikmalaya, Kuningan, Banjarsari. Jawa Tengah itu Brebes, Tegal, Jepara, Cilacap, Purwokerto, Jogja dan Solo. Untuk Jawa Timur Madiun, Surabaya, Madura dan Pacitan. Sedangkan Sumatera itu Sumatera Barat,” ungkapnya.
Berdasarkan catatannya, dalam sehari jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Pondok Cabe kurang lebih sekutar 100-an orang.
Namun ketika terdapat momentum seperti Idul Fitri dan liburan akhir tahun, penumpang bisa mengalami lonjakan hingga lebih dari dua kali lipat.
“Kalau untuk momentum besar seperti Idul Fitri atau akhir tahun paling bisa mencapai 200-an penumpang,” pungkasnya.
Diketahui, Terminal Pondok Cabe ini dibangun oleh Pemerintah Kota Tangsel menggunakan anggaran dari Dana Hibah yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dana hibah yang digunakan untuk bangun terminal Tipe A itu mencapai Rp64,8 miliar. Kini, terminal tersebut telah dihibahkan ke BPTJ.