TANGSELIFE.COM – Kucing diare harus segera ditangani agar tak semakin menimbulkan penyakit yang serius.

Penyebab diare pada kucing sendiri cukup beragam, seperti salah konsumsi makanan, infeksi bakteri atau virus, sampai gangguan lainnya.

Diare pada kucing adalah gejala umum dari beberapa penyakit, penyebabnya mulai dari yang berbahaya sampai mematikan.

Jika kucing diare selama 24 jam terus menerus, kamu wajib membawanya ke dokter hewan.

Tekstur feses kucing menunjukkan tingkat keparahan diare yang dideritanya.

Apabila diare cair menyebabkan si kucing dehidrasi dan malnutrisi dengan cepat, sementara itu jika kotoran lunak dan berbentuk pada umumnya tak terlalu parah, namun tetap perlu ditanyakan ke dokter hewan.

Untuk lebih jelasnya, kamu perlu mengetahui beberapa penyebab dan cara mengobati kucing diare.

Penyebab Kucing Diare

Kucing Diare
Ketahui penyebab kucing diare yang berasal dari beberapa faktor ini

Kucing diare bisa dikategorikan dalam dua jenis, yakni diare akut dan diare kronis.

Diare akut terjadi begitu saja dan tidak berlangsung lama, sementara diare kronis berlangsung lama selama dua sampai tiga minggu atau lebih.

Untuk mengetahuinya, berikut adalah beberapa penyebab kucing diare:

1. Parasit cacing gelang dan pita

Parasit seperti cacing gelang dan cacing pita bisa jadi penyebab kucing diare.

Beberapa parasit yang menyebabkan kucing menderita diare adalah caci gelang, cacing jantung, cacing tambang, dan cacing pita.

Oleh karenanya, penting untuk memberi obat cacing ketika kucing usianya masih dua minggu dan diberi sekali lagi sampai usianya 12 minggu.

Kucing juga harus diberi obat antiparasit bulanan yang diresepkan oleh dokter hewan.

Perawatan seperti itu bisa membantu mengendalikan parasit usus dan kutu yang menyebabkan cacing pita menginfeksi.

2. Kucing merasa stres

Stres juga bisa menjadi alasan kucing diare.

Pergantian pemilik, kondisi lingkungan, bisa membuatnya stres, terlebih ketika baru saja mengadopsi kucing.

Saat ia merasa stres, pola makannya akan terganggu hingga menyebabkan kekebalan tubuhnya menurun.

3. Pola makan

Perlu diketahui kalau nurtisi yang tak seimbang dan makanan yang terkontaminasi bisa membuat kucing diare.

Kucing bisa diare karena makanan yang disediakan pemiliknya tak sengaja terkontaminasi sampah hingga air minumnya kotor.

Perubahan pola makan yang tidak teratur juga bisa membuatnya jadi diare.

Sebagai pemilik disarankan kalau ingin mengganti pakan kucing, dilakukan secara bergantian dan perlahan, ya.

Pemilik bisa mencampurkan maknan lama dan makanan baru.

Lakukan hal tersebut sampai kucing terbiasa dengan makanan barunya.

Pastikan juga makanan dan minumannya selalu bersih dengan mengganti makanan dan minumnya selama beberapa jam sekali.

4. Keracunan

Kucing punya kebiasaan menjilati sekujur tubuh dengan lidahnya.

Aktivitas tersebut sebenarnya cara kucing untuk membersihkan dirinya.

Namun, apa yang ada di tubuhnya itu belum bisa dipastikan bersih seratus persen dan bisa saja berbahaya untuknya, bahkan beracun.

Hewan berbulu tersebut juga punya kecenderungan mengunyah tanaman hias di sekitar rumah yang bisa membuatnya keracunan.

Tidak sengaja menghirup bahan kimia, seperti produk pembersih, bisa jadi penyebab kucing kercunan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, sang pemilik dianjurkan membersihkan bulu kucing secara rutin agar racun tak menempel lagi di tubuhnya.

Apabila kucing memang benar keracunan, maka segera membawanya ke dokter hewan.

5. Infeksi bakteri dan virus

Kucing diare bisa juga disebabkan karena terkena infeksi virus dan bakteri.

Dalam beberapa kasus, infeksi virus dan bakteri pada kucing bisa membuatnya radang saluran pencernaan, lho.

Infeksi bakteri yang umum mengakibarkan diare pada kucing adalah bakteri Salmonella dan bakteri Campylobacter.

Bukan hanya itu, kucing juga bisa tertular virus, seperti feline immunodeficieny virus, panleopenia, feline leukimia virus, dan rotavirus.

Jika kucing diare disertai gejala muntah sampai berkurangnya nafsu makan, hubungi segera dokter hewan.

Cara Mengobati Kucing Diare

Kucing Diare
Ini cara mengobati kucing diare yang mudah dan tepat

Untuk mengobati kucing diare bisa melakukan cara-cara berikut ini, disimak ya:

1. Ubah pola makan kucing ke semula

Apabila kamu baru saja mengubah pola makan kucing, kembalikan pola makanannya seperti sebelumnya dan lihat apakah diare kucing masih berlangsung atau tidak.

Alasannya bisa karena bahan dalam makanan baru kucing tidak cocok untuknya.

Jika kucing mengalami intoleransi atau alergi makanan, sang pemilik bisa memberinya makanan yang hipoalergenik (yang tidak menyebabkan risiko alergi).

2. Memberinya makanan tinggi serat

Menambahkan sumber serat tertentu pada makanan kucing bisa membantunya mengatasi diare dengan menyerap kelebihan air di usus.

Serat tersebut bisa meliputi serat prebiotik inulin dan psyllium.

Cara itu juga bisa menyediakan makanan untuk bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan kucing.

Mulai lah memberi obat kucing diare ini dengan jumlah serat yang sedikit.

3. Mencukupi kebutuhan air

Cara mengobati kucing diare juga bisa dilakukan dengan memberinya asupan air dan elektrolit secara konsisten.

Kucing yang menderita diare perlu minum cukup air untuk mencegahnya dehidrasi.

Isi mangkuk minum kucing dengan air bersih dan segar.

Selain itu, kamu bisa menyajikan mangkuk ekstra berisi kaldu ayam atau sapi yang diencerkan sebagai obat alami kucing mencret.

4. Memberinya probiotik

Bakteri baik di dalam usus kucing dibutuhkan untuk proses pencernaan.

Saat keseimbangan bakteri ini terganggu, diare pada kucing akan terus berlanjut.

Untuk mengembalikan bakteri di usus kucing menjadi normal, kamu bisa memberinya suplemen probiotik.

Pilih produk yang diberi label khusus untuk kucing dan ikuti petunjuk penggunaan obat diare ini.

5. Jangan sampai memberinya obat sembarangan

Jangan pernah memberikan kucing obat diare yang digunakan oleh manusia, karena obat tersebut umumnya beracun atau fatal bagi kesehatannya.

Cara mengobati kucing yang diare adalah menghindari pemberian antibiotik, kecuali benar-benar diperlukan dan disarankan oleh dokter hewan.

Sebab, sebagian besar antibiotik menyebabkan atau memperburuk diare pada kucing.

Jika keadaan kucing mulai parah, sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan agar mendapat perawatan dan obat sesuai anjuran dokter.