Tangselife.com – Tangsel Creative Foundation (TCF) mencari ketua baru melalui Pemilihan bertajuk Pemilu Raya (PR). Itu dilakukan untuk mencari sosok baru setelah dua periode dipimpin oleh orang yang sama.
Pemilu Raya tersebut dilaksanakan menjadi empat tahapan. Tahap pertama, dilakukan dengan rapat menentukan timeline di Bens Radio pada 2 April 2022 lalu.
Pada tahapan itu juga dilakukan survei kepada enam bakal calon kerjasama dengan lembaga riset independen Ruang Bersuara. Ada 99 responden dalam survei yang dilakukan selama 3 hari itu. Suara terbanyak diraih Wahyu Kurniawan sebanyak 44 persen.
Tahapan kedua yakni pendaftaran calon Presiden TCF periode 2022-2025 yang dilakukan pada 9-15 April 2022. Ada tiga nama yang terpilih menjadi calon, mereka disimbolkan dengan nama buah-buahan dengan filosofi sesuai karakternya masing-masing.
Zulfami bin Sodeih pertama kali dikenal sebagai peserta Tangsel Youth Planner 2019 dengan tema Landmark mendapatkan simbol Jamur.
Memiliki filosofi sebagai komposisi yang dapat beradaptasi tumbuh serta kembang di mana saja, meskipun pada tempat yang sudah layu, seburuk apapun kondisi lingkungannya. Zul panggila akrabnya memiliki slogan kampanye “TCF yang Baldatun Toyyibatun Warabbun Goffur”.
Lalu ada Wahyu Kurniawan dikenal ketika pertama kali terlibat dalam kegiatan Festival Literasi Tangsel sebagai editor buku mendapatkan simbol Lemon.
Dengan filosofi lemon yang memiliki rasa asam digambarkan sebagai kesulitan dalam hidup, namun lemon di sisi lain juga bisa menyehatkan; positif seperti yang diinginkan jika diolah dengan cara yang benar. WK singkatan Namanya memiliki slogan “Adil sejak dalam pikiran”.
Kemudian ada Chris Gultom bergabung pertama kali ketika Tangsel Youth Planner mendapatkan simbol Pisang.
Filosofi dari simbol ini diambil dari setiap bagian pohon pisang sangatlah bermanfaat. Mulai dari buah, gedebong, daun, bahkan sampai jantungnya. Slogan kampanye Chris ini sangat singkat pada “Glory-glory TCF”.
Setelah mendapatkan simbol dan filosofinya, ketiga calon itu lalu berdiskusi menyampaikan visi misinya di Ruang Bersuara 16 April 2022.
Dalam pelaksanaan Pemilu Raya ini pun KPR didamping oleh Dewan Pengawas Pemilu Raya (DPPR) yang sempat mengadakan pertemuan di Rumah GOA milik Dik Doank sekaligus Depan Pengawas yang turut hadir untuk menyukseskan pemilu Raya TCF yang pertama kali diadakan dalam masanya.
Tahapan keempat yakni pemilihan dan penghitungan suara akan diadakan pada Minggu 05 Juni 2022 di Taman Perdamaian BSD.
Konsep pemilihan tidak menggunakan kertas sebagai media pencoblosan, melainkan diganti dengan membawa buku bekas atau sampah non-organik sebagi media pencoblosan dan ditempelkan sticker yang sudah disiapkan oleh KPR. Sedangkan waktu pemilihan dibuka pada pukul 12:12 – 17:17 WIB.
Ada 99 nama Pemilih yang memegang hak suara dari berbagai perwakilan komunitas dan anggota Tangsel Creative Foundation itu sendiri, dapat juga memberikan hak suaranya melalui online, lantaran KPR juga menyediakan alternatif lain apabila berhalangan untuk hadir namun tetap bisa untuk memilih.
Presiden TCF Hilmi Fabeta berharap, pemilu raya itu ada 87% suara yang menggunakan haknya.
“Persiapan kami sangat siap yang telah dimulai dari April lalu, jadi dua bulan kami mempersiapkan pemilihan nanti dengan sepenuh hati,” katanya.
Terpisah, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengucapkan selamat atas satu dekade Tangsel Creative Foundation sejak didirikan pada 2012.
Menurutnya, TCF telah berhasil menjadi contoh yang menginspirasi anak-anak muda dan komunitas dengan menghasilkan banyak karya dan program-program yang bermanfaat.
“Harapan saya TCF terus semangat dan terus berperan mendukung pembangunan sumber daya manusia dan kreatifitas di kota yang sama-sama kita cintai, This is Tangsel,” katanya dalam siaran video yang dikirimkannya. (vyh)