TANGSELIFE.COM – Video jamaah salat Id meninggalkan lokasi salat Idulfitri saat khatib menyampaikan khotbah, viral di media sosial.

Video jamaah meninggalkan lokasi salat Id di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta, dibagikan akun X (Twitter) @merapi_uncover, pada Kamis 11 April 2024.

Terungkap, aksi jamaah salat Id di Bantul membubarkan diri saat Khotib menyampaikan khotbah menyinggung dugaan kecurangan pemilu.

“Sholat Ied di lapangan Tamanan Bantul lagi rame lur, khotbah politik di tinggal bubar jamaah,” tulis akun @merapi_uncover.

Dalam unggahannya, sebuah video berdurasi pendek menampilkan banyak jamaah salat Id angkat kaki ketika khotbah sedang menyampaikan khotbah.

Sementara pada video lainnya, tampak sosok Khotib yang berceramah menyinggung kecurangan pemilu melibatkan pejabat negara.

“… Para pejabat negara menjadi sangat lebih memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia,” bunyi ceramah Khotib dalam video.

“Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru di terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar,” lanjutnya.

“Sebab itu mereka yang dulu merasa sebagai pemilihnya sebaiknya istigfar karena pilihannya telah membuat kecewa banyak pihak. Bangsa kita adalah bangsa yang besar…,” lanjutnya lagi.

Alhasil, terdengar riuh dari arah para jamaah saat khatib menyampaikan khotbahnya tersebut.

Para jamaah pun langsung beranjak dari posisi duduknya dan memilih untuk meninggalkan lokasi salat Id.

Viral Jamaah Salat Id di Bantul Tinggalkan Khotib

Imbas viral video jamaah salat Id di Bantul bubar saat khutbah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul, Ahmad Shidqi, langsung mengambil tindakan.

Ahmad Shidqi mengaku telah menginstruksikan jajarannya di KUA Banguntapan untuk menelusuri kebenaran video viral di Bantul saat momen salat Id.

Diketahui, salat Id yang berlangsung di Lapangan Tamanan itu diselenggarakan oleh panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) setempat.

Berdasarkan hasil konfirmasi, sosok khotib merupakan seorang akademisi atau dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Saat khotbah yang bersangkutan menyinggung bab politik yang menyebabkan sekitar 25 persen jamaah memilih angkat kaki dari lapangan.

“Betul bahwa, di tengah khutbah, sebagian jamaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khutbah yang menyitir salah satu ayat Alquran dikaitkan dengan kecurangan pemilu,” hasil klarifikasi yang diterima Ahmad.

Ahmad menerangkan bahwa antara panita dan dosen yang ditunjuk jadi khotib, sebelumnya tidak membicarakan materi khotbah.

Akan tetapi, Ahmad menegaskan bahwa Kemenag Bantul telah mengedarkan panduan penyelenggaraan salat Idulfitri 1445 H sebagai tindak lanjut SE Menag Nomor 1/2024 beberapa hari sebelumnya.

Pada poin ke-5 panduan, ditegaskan jika materi khotbah harus disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta nihil muatan politik praktis sesuai SE Menag Nomor 9/2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

“Dan memang isi khutbah tersebut tidak mengindahkan imbauan materi khutbah idulfitri seperti yang tertuang dalan SE Menag No. 1 tahun 2024,” tandas Ahmad.

Saat ini, Ahmad menyebut bahwa panitia terkait telah mengoreksi diri dan sudah berjanji untuk lebih berhati-hati di masa mendatang.

Lebih lanjut, Kemenag pun turut mengimbau agar masyarakat mencermati panduan pemerintah, sehingga kejadian serupa tidak akan terulang.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife