TANGSELIFE.COM– Mengenal tradisi Idul Adha di Indonesia dari berbagai wilayah yang unik dan penuh makna.

Pasalnya, perayaan Idul Adha di Indonesia tidak hanya diwarnai dengan penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging saja.

Ada beragam tradisi unik Idul Adha di Indonesia yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa.

Adapun tradisi Idul Adha di Indonesia ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat kurban, sekaligus untuk mempererat tali persaudaraan dan gotong royong sesama umat Islam.

Sebagai negara dengan mayoritas umat Muslim terbesar di dunia, sehingga tak heran jika ada banyak cara perayaan idul Adha di Indonesia.

Lantas, apa saja tradisi unik perayaan Idul Adha di Indonesia? berikut ulasannya.

Daftar Tradisi Idul Adha di Indonesia yang Unik dan Penuh Makna

Sebagai informasi, Hari Raya Idul Adha 2024/1445 Hijriah jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024.

Maka seluruh umat Muslim yang ada di Indonesia tentunya menyambut hari besar ini dengan penuh kegembiraan.

Untuk itu berikut tradisi Idul Adha di Indonesia yang berbeda-beda di setiap wilayah.

1. Grebeg Gunungan, Yogyakarta

Tradisi unik perayaan Idul Adha yang pertama ini datang dari keraton Yogyakarta, yakni tradisi Grebeg Gunungan.

Grebeg Gunungan ini dibuat oleh Keraton Yogyakarta ketika menjelang Idul Adha.

Keraton Yogyakarta membuat Grebeg Gunungan ini dari hasil bumi mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga kue-kue tradisional.

Nantinya, Grebeg Gunungan itu akan diarak dari keraton ke Masjid Gedhe Kuman dan didoakan, setelah itu masyarakat akan memperbutkan isi gunungan tersebut.

Adapun, perebutan Grebek Gunungan yang berisi hasil bumi ini merupakan salah satu simbol berkah.

2. Manten Sapi, Pasuruan

Perayaan Idul Adha di Indonesia khas masyarakat Desa Wates Tani, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur adalah tradisi Manten Sapi.

Sesuai dengan namanya, tradisi Manten Sapi akan membuat sapi-sapi yang menjadi hewan kurban didandani dengan kain dan aksesoris warna-warni.

Kemudian sapi tersebut akan diarak keliling desa sebelum akhirnya diserahkan kepada panitia kurban untuk disembelih.

3. Meugang, Aceh

Tradisi Idul Adha di Indonesia
Tradisi Idul Adha di Indonesia Masyarakat Aceh

Tradisi Idul Adha di Indonesia yang penuh makna berikutnya berasal dari Aceh yang dikenal dengan Meugang berasa dari kata Makmeugang.

Tradisi Meugang ini sudah ada ratusan tahun lalu sejak masa kerajaan Aceh, yang mana hewan yang sudah dipotong dan dagingnya dibagikan gratis kepada masyarakat.

Hingga kini tradisi ini terus dilestarikan ketika mendekati perayaan hari besar agam Islam, ditandai dengan digelarnya acara makan bersama daging sapi atau kerbau yang sudah dimasak dengan berbagai cara.

Ini menjadi simbol syukur atas kemakmuran dan bentuk perayaan menyambut hari-hari suci umat Islam.

4. Apitan, Semarang

Tradisi Idul Adha di Indonesia lainnya yang penuh makna dan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa adalah Apitan.

Tradisi Apitan ini berkembang di masyarakat Semarang yang dipercaya berasal dari kebiasaan para Wali Songo.

Pada saat Idul Adha masyarakat Semarang akan menjalankan tradisi Apitan yakni melakukan pawai hasil pertanian dan ternak yang kemudian dibacakan doa, lalu diperebutkan oleh masyarakat.

Tak hanya itu, selain ada arak-arakan hasil tani dan ternak, tradisi Apitan ini juga akan menampilkan hiburan khas kearifan lokal agar suasana semakin meriah serta menarik.

5. Gamelan Skaten, Cirebon

Salah satu bentuk perayaan Idul Adha di Indonesia yang biasanya dilakukan masyarakat Cirebon adalah Gamelan Skaten.

Tradisi ini dipercaya menjadi salah satu bagian dari dakwah Sunan Gunung Jati sebagai penyebar agama Islam di daerah tersebut.

Tak hanya saat Idul Adha, tradisi Gamelan Skaten ini biasanya dimainkan setiap perayaan hari besar bagi umat muslim seperti Idul Fitri.

Pada saat hari besar tersebut alunan musik Gamelan terdengar di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebeon sebagai bentuk perayaan hari kemenangan.

Gamelan ini mulai dimainkan pada saat setelah Sultan Keraton Kesepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

6. Tradisi Jemur Kasur, Banyuwangi

Tradisi unik perayaan Idul Adha Masyarakat Madura

Tradisi unik perayaan Idul Adha di Indonesia berikut ini dilakukan oleh suku Osing di Desa Kemiren, Glagah, Banyuwangi.

Menjelang hari raya Idul Adha masyarakat setempat kan melakukan tradisi menjemur kasur di depan rumah dari pagi hingga sore.

Hal ini dimakani menjadi salah satu bentuk upaya untuk menolak bala dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

7. Gamelan Skaten, Surakarta

Sama seperti yang ada di Cirebon, tradisi unik perayaan Idul Adha berikutnya juga terkenal di kalangan masyarakat Surakarta.

Pada saat perayaan hari besar umat Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat setempat akan memainkan musik gamelan.

Tradisi Gamelan Skaten pada saat Idul Adha ini dimainkan ketika shalat Idul Adha selesai.

8. Accera Kalompoang, Gowa

Tradisi Idul Adha di Indonesia ini khususnya dilakukan oleh masyarakat Gowa di Sulawesi Selatan dikenal dengan tradisi Accera Kalompoang.

Tradisi ini mulai dilakukan ketika sehari sebelum dan saat Idul Adha yang ditandai dengan upacara resmi pembersihan benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan Gowa.

Pembersihan benda pusaka ini dilakukan di Istana Raja Gowa atau Rumah Adat Balla Lampoa bertujuan untuk mempererat hubungan anatara keluarga kerajaan dengan pemerintah.

9. Toron dan Nyalase, Madura

Tradisi unik perayaan Idul Adha di Madura adalah melakukan “Toron” artinya adalah penduduk yang bekerja atau tinggal di luar daerah akan kembali ke kampung halaman ketika Hari Raya Idul Adha.

Nantinya, setelah warga Madura ini balik ke kampung halaman akan melakukan Nyalase yakni nyekar atau zirah ke makam leluhur setelah shalat Idul Adha.

Adpaun tradisi Toron dan Nyalase ini sebagai bentuk kekuatan ikatan kekeluargaan sekaligus penghormatan terhadap leluhur.

10. Ngejot, Bali

Tradisi Idul Adha di Indonesia yang penuh makna dan telah dilakukan secara turun temuruh adalah tradisi Ngejot.

Ini merupakan tradisi warga Muslim di Bali yang ditandai dengan berbagai makanan, minuman, dan buah-buahan kepada tetanga non-Muslim di dekatnya.

Tradisi Ngejot ini juga merupakan bentuk ungkapan syukur terhadap toleransi yang tinggi dalam beragama di Pula Dewata tersebut.

11. Kaul Negeri dan Abda’u, Maluku Tengah

Tradisi Idul Adha di Indonesia

Tradisi Idul Adha di Indonesia yang terakhit adalah Kaul Negeri dan Abda’u yang dilakukan oleh warga Negeri Teluhu, Maluku Tengah.

Ritual ini dimulai setelah shalat Idul Adha yakni dilakukan arak-arakan tiga ekor kambing yang dipakaikan kain serta dibawa oleh pemimpin adat dan agama.

Kambing tersebut akan berjalan mengelilingi desa dan didoakan sekaligus mengucap takbir sampai menjuju ke masjid.

Adapun proses penyembelihan kambing tersebut baru akan dilakukan setelah Ashar.

Tradisi Kaul Negeri dan Abda’u oleh warga Negeri Teluhu, Maluku Tengah adalah sebagai bentuk upaya memohono perlindungan kepada Tuhan dan mengusir bencana.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Jihan Hoirunisa
Reporter