TANGSELIFE.COM – Komnas Perlindungan Anak (PA) imbau para orang tua untuk mencegah anak dari autisme sedini mungkin.

Salah satu cara mencegah anak dari autisme yakni dengan memilih galon bebas Bisfenol A (BPA), yang umumnya terkandung pada galon guna ulang.

Anjuran itu disampaikan Ketua Komnas PA Hery Chariansyah saat diskusi ‘Autis Terus Meningkat, Pilihlah Wadah yang Bebas BPA‘ pada Peringati Hari Peduli Autis Dunia, Rabu 12 Juni 2024.

Dalam diskusi tersebut, Hery mengapresiasi upaya Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah mengeluarkan peraturan terkait label pangan olahan.

“Kita tetap berterima kasih kepada pemerintah juga BPOM atas peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024 yang telah mengundangkan Perubahan Kedua Perka BPOM No 31 Tahun 2018 tentang label pangan olahan.”

“Sehingga intinya galon guna ulang yang beredar harus diberi label berpotensi BPA,” tutur Hery.

Meski demikian, lanjut Hery, pelabelan galon berpotensi BPA saja tidak cukup dan tetap harus dihindari.

“Tapi bagi kami yang memperjuangkan kesehatan anak, tak bisa menerima berpotensi tetap harus dihindari,” tandas Hery.

Diskusi turut dihadiri dr Catherine Tjahjadi, anggota Komisi IX DPR Fraksi Nasdem Ratu Ngadu Bonu Wulla, Duta Anak Autis Cornelia Agatha, dan Imaculata Umiyati, pemilik sekolah Imaculata Autism Boarding School.

Peran BPA terhadap Peningkatan Autisme

Hery menuturkan data terbaru, bahwa setiap 36 kelahiran di dunia, terdapat satu anak yang lahir dengan autisme.

Oleh karenanya, Hery mengimbau agar para ibu mulai bijak memilih air minum dalam kemasan (AMDK) yang bebas BPA.

“BPA itu sangat berperan besar sebagai penyebabnya. Untuk itu, ibu-ibu harus pandai memilih AMDK yang aman, yang tidak mengandung BPA,” ucapnya.

Lebih lanjut, Imaculata yang merupakan Bunda Anak Autis memaparkan, berdasarkan penelitian di Amerika Serikat menunjukkan darah atau feses anak autis banyak mengandung logam berat dan BPA.

“Maka dari itu, hindari penggunaan galon guna ulang yang jelas-jelas berpotensi BPA. Sebab BPA butuh waktu untuk meracuni kita,” tutur Imaculata.

Sementara itu, dr Catherine Tjahjadi menjelaskan bahwa BPA masuk ke dalam tubuh akibat suhu panas maupun gesekan galon ke air.

Paparan BPA pun terjadi ketika air dikonsumsi, sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit, terutama autis.

“Jadi BPA itu sifatnya merusak hormon endokrin. Dampaknya menimbulkan penyakit mental. Jadi kita harus jeli memilih galon.”

“Kalau ada kode nomor 7 di dalam segitiga hindari. Gunakan yang berkode 1,2,4, dan 5 itu semua aman bagi kesehatan” jelas dr Catherine.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dien
Reporter