TANGSELIFE.COM – Sebanyak 4 ribu lebih warga Tangsel terancam banjir. Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diminta menyiapkan langkah antisipasi musibah banjir.

Data 4 ribu warga Tangsel yang terancam banjir itu berdasarkan data dari para korban terdampak banjir pada 2022 lalu. Tercatat ada 4.192 warga Tangsel kebanjiran.

Saat ini, Tangsel kembali menghadapi penghujan. Pemkot Tangsel pun dituntut menyiapkan langkah antisipasi agar 4 ribu lebih warga Tangsel terancam banjir bisa aman selama musim hujan di tahun ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan saat ini Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tengah berada di musim peralihan dari kemarau ke musim hujan.

Musim hujan di Kota Tangsel sendiri diprakirakan akan mulai terjadi pada pertengahan bulan November 2023.

Sedangkan untuk puncak musim hujan, BMKG memprediksi akan terjadi pada bulan Februari 2024 mendatang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel menyebut sedikitnya terdapat 27 titik rawan banjir pada tahun 2023 ini.

Ke-27 titik tersebut ditentukan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pada bebeberapa kejadian banjir pada tahun 2022 lalu.

Berdasarkan data yang diterima Tangselife, dari 27 titik banjir yang terjadi pada tahun 2022 sedikitnya terdapat 4.192 warga terdampak banjir.

Kecamatan Pondok Aren menempati urutan pertama dengan jumlah warga terdampak sebanyak 1.300, diikuti Kecamatan Serpong Utara dengan jumlah 1.132 warga dan diurutan ketiga Kecamatan Ciputat dengan jumlah warga terdampak sebanyak 1.090 warga.

Selain itu ada juga Kecamatan Pamulang dengan warga terdampak mencapai 440 dan Kecamatan Ciputat Timur mencapai 230 warga terdampak.

Kebanjiran yang terjadi di seluruh wilayah Kota Tangsel dipicu karena hujan dengan intensitas sedang hingga deras sehingga drainase tidak dapat menampung debit air yang masuk.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangsel, Julham Firdaus meminta, Pemkot Tangsel untuk segera menyusun langkah antisipasi penanganan banjir.

“Harus ada perencanaan matang untuk mengantisipasi banjir yang mungkin terjadi, rencananya seperti apa lalu fasilitas penunjangnya bagimana,” kata Julham, Rabu (8/11/2023).

Bahkan Julham menuturkan, pihaknya telah mengingatkan dari jauh-jauh hari kepada BPBD untuk melakukan evaluasi matang dari kejadian banjir pada tahun 2022 lalu.

“Teguran dan kritik dari Komisi IV sering kami sampaikan. Solusi dan kesigapan Dinas terkait untuk menangani banjir itu harus saling tersinergi,” tegasnya.

“Data sebelumnya harus menjadi dasar dan perhatian khusus, makanya harus menyiapkan langkah-langkah antisipasi, kerja-kerja serius untuk mengatasi banjir harus ditunjukan Pemkot Tangsel,” tandas Julham.(Andre)

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter