TANGSELIFE.COM– Insiden kecelakaan yang melibatkan truk tanah di Kosambi Tangerang dengan pemotor memicu timbulnya kerusuhan.

Peristiwa kecelakaan di Jalan Salembaran, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis, 7 November 2024.

Namun, sampai Jumat pagi ini, 8 September 2024 suasana di sekitar lokasi kejadian masih mencekam.

Terlihat pihak kepolisian masih ada yang berjaga di sekitar lokasi untuk mengamankan situasi agar kondusif.

Berdasarkan video yang beredar di akun X @neVerAlonely, diketahui bahwa Kamis malam seikitar pukul 19.50 WIB datang iring-iringan Brimob ke lokasi kerusuhan tersebut.

Menurut keterangan dari Wakapolda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Djati Wiyoto Abadhy, personel Brimob ini memang sengaja diturunkan untuk mengamankan situasi.

Pasalnya, keadaan di lokasi tersebut sudah tidak terkendali, para warga yang mengamuk juga melakukan penjarahan dengan mempreteli bagian-bagian truk tanah di Kosambi Tangerang yang sudah dirusak.

Pasca Kecelakaan, Warga Lakukan Aksi Penjarahan Truk Tanah di Kosambi Tangerang

Ratusan warga setempat melakukan aksi penjarahan terhadap barang dan suku candang puluhan truk tanah yang terlibat dalam proyek pembangunan PIK 2.

Mulai dari ban dan pintu dari truk tanah tersebut dicopot kemudian diambil oleh para warga.

Dalam video yang beredar warga mengangukut berbagai barang yang dijarah menggunakan motor, sementara barang yang tidak bisa dibawa dihancurkan.

Tak hanya dijarah, truk tanah di Kosambi Tangerang ini juga dihentikan paksa, dirusak, bahkan dibakar oleh para warga.

Aksi kericuhan ini lah yang membuat pihak kepolisian menurunkan aparat untuk menjaga lokasi agar kondusif.

Adapun, bentrokan juga sempat terjadi antara aprat dengan para warga hingga membuat pihak kepolisian sempat memberikan tembakan peringatan.

Di sisi lain, sebagian warga pun sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, seperti Penjabat Bupati Tangerang, Kepala Dinas Perhubungan, dan tokoh masyarakat.

Pertemuan ini membahas soal peraturan Bupati Tangerang terkait jam operasional truk.

Hasinya disepakati untuk tiga hari ke depan tidak ada truk yang beroperasional sebagai bentuk empati terhadap korban.

Selain itu, ke depannya juga akan dilakukan penertiban untuk truk yang beroprasi di luar jam operasional.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Jihan Hoirunisa
Reporter