TANGSELIFE.COM – Pemkot Tangsel akan menggenjot Pendapatan Asli Daerah atau PAD 2026 mendatang.
Hal itu sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi adanya kemungkinan potongan dari transfer dari pemerintah pusat ke daerah.
Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, meski belum mengetahui pasti berapa potongan dana transfer pusat ke daerah, namun hal itu tentu akan mempengaruhi APBD Kota Tangsel.
“Memang itu menjadi perhatian kita, karena kita sudah mencoba untuk berhitung berapa besar dana alokasi umum dan dana alokasi khusus yang bersumber dari dana perlindungan pusat ini,” kata Benyamin, Jumat, 26 September 2025.
Benyamin menegaskan, dalam upaya menggenjot PAD, ia akan mengeksplorasi potensi yang dapat berkontribusi terhadap pendapatan.
Namun ia memastikan tidak akan menaikan beban pajak yang sudah eksisting hari ini.
“Artinya kalaupun nanti ada penurunan, mohon maaf saya tidak akan melakukan peningkatan nilai jual objek pajak misalnya PBB. Saya tidak melakukan itu,” ungkapnya.
Di samping itu, Benyamin menerapkan kebijakan efisiensi anggaran. Hal itu dilakukan agar postur APBD tahun 2026 tidak mengganggu program pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat.
“Kita harus efisiensi atau skala prioritas pada belanja-belanja daerah akan kita lakukan, dan itu nanti ketika pembahasan dengan DPRD itu akan kita lakukan, belanja mana yang harus kita efisiensikan itu strategi kita,” terangnya.
Untuk diketehui, APBD Tangsel tahun 2026 sendiri diusulkan sebesar Rp5,2 triliun.
Benyamin menekankan, penggunaan anggaran 2026 tetap memenuhi spending mandatory yang sudah ditetapkan khususnya untuk bidang kesehatan, pendidikan, hingga pembangunan.
“Intinya mandatory spending yang menjadi kewajiban dasar, baik belanja kesehatan maupun pendidikan, itu sudah kita penuhi sesuai dengan prosentase aturannya,” tuturnya.
“Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan lancar karena pembahasannya kita harapkan bisa lebih cepat,” pungkasnya.

