TANGSELIFE.COM – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengajak, warganya kerja bakti membersihkan saluran air di lingkungan.

Hal itu dikatakan Benyamin Davnie sebagai salah satu langkah antisipasi untuk mengurangi potensi terjadinya banjir jika musim penghujan tiba.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim hujan di Kota Tangsel akan terjadi pada pertengahan bulan November 2023.

Sedangkan puncak musim hujan diprakirakan akan terjadi pada bulan Februari 2024 mendatang.

“Saya mengajak kepada para Camat dan Lurah, pengurus lingkungan RT dan RW untuk melakukan kegiatan kerja bakti bersih-bersih saluran air,” kata Benyamin usai Apel Siaga Bencana, di lapangan Sunburst BSD, Sabtu, 11 November 2023.

Benyamin meminta semua pihak untuk mengantisipasi potensi terjadinya banjir, pasalnya, lanjut Benyamin, musim hujan diprakirakan akan segera tiba.

Menurutnya, langkah antisipasi bisa dilakukan sedini mungkin agar dampak yang dihasilkan jika terjadi banjir tidak terlalu besar seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kita mengambil pengalaman dan pelajaran dari tahun 2019, kita ingat bahwa keterlambatan musim hujan tersebut diikuti dengan banjir besar pada saat hujan tahun 2020 yang meluas di 7 kecamatan Kota Tangsel,” tuturnya.

“kita harus selalu waspada dan siap siaga, karena hanya dengan kesiapsiagaan dan kerjasama yang baik kita dapat meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi,” lanjut Benyamin.

Ada 27 Titik Rawan Banjir di Kota Tangsel

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel mencatat sedikitnya terdapat 27 titik rawan banjir yang tersebar di beberapa Kecamatan yang ada di Kota Tangsel.

27 titik tersebut didapat berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi BPBD berdasarkan kejadian banjir pada tahun 2022 lalu.

Angka tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan pada data tahun 2021 yang hanya mencapai 54 kejadian banjir.

Dari 27 titik banjir yang terjadi pada tahun 2022 terdapat 4.192 warga yang terdampak.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangsel, Fahrizal Gumay, mengatakan, banjir yang terjadi di Kota Tangsel disebabkan karena ada beberapa faktor.

“Penyebabnya yang pertama pasti intensitas hujan yang tinggi, penyempitan sungan dan pendangkalan sungai. Selain itu juga disebabkan karena minimnya RTH (Ruang Terbuka Hijau, red) yang ada di Kota Tangsel,” kata Gumay kepada Tangselife.com, Selasa, 7 November 2023.

BPBD Tangsel Siapkan 8 Perahu Karet

BPBD Kota Tangsel sendiri telah menyiapkan beberapa peralatan untuk melakukan evakuasi jika banjir melanda.

“BPBD Kota Tangsel saat ini ada 8 perahu karet yang siap digunakan, namun ada juga perahu karet yang stand by di beberapa wilayah rawan banjir,” kata Fahrizal Gumay, Rabu, 8 November 2023.

BPBD Tangsel juga memiliki Satuan Tugas (Satgas) berisi 20 personel yang besiaga 24 jam untuk mengantisipasi jika terjadi banjir.

Selain itu, BPBD Kota Tangsel juga telah memiliki 10 Kampung Tangguh Bencana yang berada di 10 Kelurahan.

Ke-10 Kelurahan tersebut diantaranya Kademangan, Kranggan, Muncul, Rempoa, Cirendu, Jurang Mangu Barat, Pondok Jagung, Setu, Pondok Kacang Timur dan Serpong.

“Kita coba sama-sama mewaspadai beberapa kemungkinan bencana yang terjadi jika musim penghujan tiba,” ungkapnya. (Andre)

Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter