TANGSELIFE.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP), Sakti Wahyu Trenggono mendorong mahasiswa Universitas Mahasiswa Jakarta (UMJ) menjadi pelopor untuk menciptakan kedulatan dan keberlanjutan laut Indonesia.
Menteri KKP mengatakan, meningkatnya populasi masyarakat Indonesia turut berdampak terhadap peningkatan jumlah kebutuhan pangan.
Sementara salah satu upaya yang sedang menjadi perhatian yaitu peran blue food atau pangan biru dari sektor kelautan dan perikanan.
“Indonesia adalah negara maritim dengan 17.504 pulau dan garis pantai sepanjang 108.000 kilometer. Hal ini menunjukkan sumber daya laut memiliki peran penting bagi keberlanjutan hidup masyarakat Indonesia,” kata Wahyu Trenggono ketika menghadiri acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMV) UMJ, Selasa, 23 September 2025.
Trenggono menekankan, meski blue food kini menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan, namun prakteknya tetap harus memperhatikan aspek kelestarian ekosistem di lautan.
“Karena itu kita harus mampu menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Menurut Wahyu Trenggono, terdapat beberapa tantangan dalam menjaga kelestian dan ekosistem laut, mulai dari tekanan aktivitas manusia, perubahan iklim, over fishing, hingga polisi laut.
“Untuk menjawab tantangan tersebut, KKP mendorong perluasan kawasan konservasi laut, pengelolaan penangkapan ikan yang lebih terukur, serta pengembangan budidaya berkelanjutan,” ujarnya.
Di samping itu, kata Trenggono, KKP juga tengah membangun infrastruktur ocean big data serta pengembangan modeling Kampung Nelayan Merah Putih di berbagai daerah.
Hal itu sebagai upaya mendukung Asta Cita yang diusung oleh Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
KKP juga telah menetapkan lima komoditas champion budidaya, yaitu udang, nila salin, kepiting, rumput laut, dan lobster.
Trenggono menegaskan bahwa mahasiswa, terutama mahasiswa UMJ harus ikut berperan aktif dalam mendukung implementasi kebijakan ekonomi biru tersebut.
Karena menurutnya, kreativitas, inovasi, dan semangat kritis mahasiswa sangat dibutuhkan untuk melahirkan solusi yang berpihak pada kelestarian laut.
“Kepada mahasiswa baru, belajarlah dengan keras. Masa depan itu begitu panjang, dan keselamatan Indonesia, kemajuan Indonesia, serta masa depan Indonesia berada di tangan para mahasiswa,” pungkasnya.