TANGSELIFE.COM– Debat kedua Pilkada Kabupaten Tangerang 2024 sukses digelar pada hari Minggu, 10 November kemarin.
Ajang debat tersebut sekaligus menjadi yang terakhir untuk ketiga pasangan calon (paslon) Pilkada Kabupaten Tangerang 2024, menjelang hari pemilihan pada 27 November.
Sebelumnya, debat perdana Pilkada Kabupaten Tangerang diselenggarakan pada 23 Oktober 2024.
Adapun debat kedua Pilkada Kabupaten Tangerang 2024 kembali mempertemukan ketiga paslon, yakni paslon nomor urut 1, Mad Romli-Irvansyah, paslon nomor urut 2, Maesyal Rasyid-Intan Nurul Hikmah, dan paslon nomor urut 3, Zulkarnaen-Leru.
Tema debat kedua Pilbup Tangerang 2024 membahas tentang kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan yang terdapat di Kabupaten Tangerang.
Acara debat kedua Pilkada Kabupaten Tangerang 2024 ini disiarkan langsung di Metro TV dan YouTube KPU Kabupaten Tangerang.
Salah satu sesi menarik dalam debat kedua Pilbup Tangerang 2024 kemarin, adalah sesi tanya jawab antara para paslon.
Pembahasan terkait angka putus sekolah di Kabupaten Tangerang juga menjadi topik yang mencuri perhatian dalam sesi tanya jawab antar para paslon.
Debat Kedua Pilkada Kabupaten Tangerang 2024: Isu Angka Putus Sekolah di Kabupaten Tangerang, ini Jawaban Paslon Nomor Urut 3
Isu terkait angka putus sekolah di Kabupaten Tangerang ini ditanyakan oleh paslon nomor urut 1, Mad Romli-Irvansya ke paslon nomor urut 3, Zulkarnaen-Leru.
Dalam kesempatan tersebut, calon wakil bupati nomor urut 1, Irvansyah Asmat menanyakan, apa yang akan dilakukan oleh paslon nomor urut 3 untuk menekan angka putus sekoah di wilayah Kabupaten Tangerang.
Pasalnya, berdasarkan data terlihat bahwa anak-anak di Kabupaten Tangerang hanya bersekolah sampai SMP.
“Rata-rata di Kabupaten Tangerang, sekolah adalah SMP, apa yang akan dilakukan?” ujar Irvansyah.
Menjawab hal tersebut, wakil dari paslon nomor urut 3, Lerru Yustira membenarkan bahwa angka pendidikan di Kabupaten Tangerang, khususnya pada tingkat SMP dan SMA, masih tergolong rendah, dengan sejumlah tantangan yang harus segera diatasi.
“Data tersebut memang benar, bahwa angka pendidikan kita itu masih terbilang rendah, bahkan APN 63 persen, masih ada 37 persen anak-anak SMA it di drop out (DO) atau tidak lulus,” ujar Lerry.
Isu angka putus sekolah ini menjadi perhatian besar, karena menunjukkan adanya kesenjangan yang siginfikaan antara lulusan SMP yang seharusnya melanjutkan SMA dan kenyataannya.
Dalam sesi tanya jawab di debat kedua Pilkada Kabupaten Tangerang semalam, paslon nomor urut 3, Zulkarnaen-Leru mengusulkan solusi yang lebih terfokus untuk menambahkan fasilitas dan tenaga pendidik untuk menekan angaka putus sekolah.
Menurut Lerry Yustira ada tiga cara yang akan dilakukannya dalam menyelesaikan permasalahan angka permasalahan putus sekolah di Kabupaten Tangerang, yakni:
1. Menambahkan fasilitas sekolah, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih memadai di Kabupaten Tangerang, terutama untuk menampung ratusan ribu anak yang tidak bisa melanjutkan ke SMA
2. Jumlah guru harus ditambah, selain untuk mengurangi kesenjangan pendidikan di daerah, pemerintah juga harus menambah tenaga pendidik agar kualitas pengajaran meningkat
3. Menggerakan sekolah paket C, dalam rangka membantu anak yang sudah putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan mereka, maka bisa dengan mengadakan sekolah paket C agar mereka mendapatkan ijazah berstandar SMA
” Untuk fasilitas, pengajar, dan paket C digerakan lagi. supaya mereka yang putus sekolah bisa menlanjutkannya lagi,” ujar Lerry.
Debat Kedua Pilkada Kabupaten Tangerang 2024: Isu Angka Putus Sekolah di Kabupaten Tangerang, ini Jawaban Paslon Nomor Urut 1
Sebagai penanya dalam sesi tersebut, paslon nomor urut 1, Mad Romli-Irvansyah memberikan pandangan yang sejalan, tapi dengan pendekatan yang sedikit berbeda.
Calon bupati Kabupaten Tangerang nomor urut 1, Irvansyah menyatakan bahwa angka putus sekolah ini sebagian besar disebabkan oleh faktor keterbatasan biaya.
Maka merespons isu tersebut, paslon nomor urut 1 akan menggarap program PUSAKA (Pembangunan Unit Sekolah dan Kelas).
Melalui program tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk menyediakan pendidikan gratis yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak yang tidak bisa lanjut sekolah negeri.
Selain itu, Mad Romli-Irvansyah menjanjikan program beasiswa untuk anak-anak di Kabupaten Tangerang.
Penyediaan beasiswa bagi siswa SMP yang membutuhkan bantuan biaya pendidikan.
Kemudian, untuk tingkat SMA maka pihak pemerintah daerah akan berencana untuk menjalin kemitraan dengan gubernur untuk menyediakan beasiswa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
“Jadi ada beasiswa untuk anak SMP yang gratis biaya sekolah dan untuk tingkat SMA pihak pemerintah daerah akan bekerja sama dengan gubernur, dan akan menyediakan juga beasiswa untuk perguruaan tinggi, sehingga anak-anak di kabupaten bisa mendapatkan sekolah ke jenjang lebih tinggi,” ujar Irvansyah.