TANGSELIFE.COM- Pihak Kepolisian menangkap 17 orang dalam kasus pendudukan lahan BMKG di Tangsel yang berada di jalan Raya Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, penangkapan itu merupakan bagian dari Operasi Berantas Jaya 2025 yang sedang gencar dilakukan pihak Kepolisian sejak beberapa hari belakangan.
“Dalam kegiatan operasi preman ini setidaknya kami telah mengamankan ada 17 orang,” kata Ade Ary kepada awak media di lokasi, Sabtu, 24 April 2025.
Ketua GRIB Tangsel Ikut Ditangkap
Dari 17 orang yang ditangkap, 11 diantaranya adalah oknum anggota ormas sedangkan enam lainnya merupakan ahli waris tanah tersebut.
“11 diantaranya adalah oknum dari ormas GJ, kemudian enam diantaranya adalah ahli waris, yang mengaku sebagai ahli waris di tanah ini,” ungkapnya.
Ade Ary menerangkan, dari belasan orang yang ditangkap salah satu diantaranya merupakan Ketua ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu atau GRIB Jaya Kota Tangsel berinisial Y.
“Dari belasan itu, salah satunya adalah saudara Y yang merupakan ketua DPC Ormas GJ Tangsel,” ungkapnya.
Belasan orang itu selanjutnya diamankan menuju Polda Metro Jaya untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk diketahui, sebelum belasan orang tersebut ditangkap sempat terjadi cekcok antara mereka dengan perwakilan BMKG di sekitar area lahan. Perwakilan anggota ormas bersikukuh bahwa lahan itu merupakan milik ahli waris.
Tak lama kemudian satu unit mobil eskavator masuk ke dalam area lahan, setelah itu dua mobil tahanan juga memasuki area tersebut
Tak berselang lama, mereka langsung diamankan dan dimasukan ke dalam mobil tahanan. Tidak ada perlawanan dari orang-orang yang ditangkap tersebut.
Petugas gabungan selanjutnya melakukan penurunan seluruh atribut ormas yang berada di area tersebut.
Bangunan permanen yang merupakan markas tempat anggota ormas yang berdiri di atas lahan itupun turut dihancurkan.
Follow WhatsApp Channel Tangselife
