TANGSELIFE.COM– Fenomena Hari Tanpa Bayangan atau kulminasi diprediksi akan terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Jawa pada 8-14 Oktober 2024.
Sebelumnya fenomena Hari Tanpa Bayangan ini telah terjadi di Sabang, Aceh pada 7 September 2024 dan secara bertahap akan terus bergerak ke kota-kota lain di timur Indonesia.
Menurut prediksi BMKG, Pulau Jawa khususnya Jakarta akan mengalami fenomena kulminasi ini akan terjadi pada pekan ini, mulai 8 Oktober 2024.
Kemudian, wilayah terakhir yang akan mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan ini adalah Ba’a Nusa Tengara Timur, yakni diprediksi pada 21 Oktober 2024.
Adapun pada bulan Oktober 2024 ini disebut akan menjadi puncak fenomena kulminasi utama kedua yang terjadi di Indonesia.
Lantas, Daerah Mana Saja yang Akan Mengalami Hari Tanpa Bayangan pada 8-14 Oktober 2024?
Menurut laporan dari BMKG, sebagian wilayah di Jakarta akan mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan pada 8 Oktober 2024, termasuk di wilayah Serang, Tangerang, dan Bekasi.
Kemudian, wilayah Jakarta Timur, Bogor, dan Depok akan mengalami fenomena ini pada 9 Oktober 2024, sehari setelahnya.
Fenomena kulminasi utama kedua ini terjadi di Indonesia dengan waktu yang berbeda-beda.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan bahwa fenomena ini bukan pertama terjadi, namun sudah ada sejak awal tahun 2024 di beberapa wilayah Indonesia.
Fenomena kulminasi ini telah terjadi di Pontianak pada 21 Maret dan 23 September 2024.
Wilayah Aceh, Medan, dan Manado mengamai fenomena Hari Tanpa Bayangan setelah 21 Maret dan sebelum 23 September 2024.
Sementara, di wilayah selatan Khatulistiwa seperti Palembang, Bali, Jakarta, dan Makassar mengalami fenoemna ini sebelum 21 Maret dan setelah 23 September.
Apa itu Hari Tanpa Bayangan dan Penyebabnya
Sebagai informasi, Hari Tanpa Bayangan atau kulminasi merupakan fenomena di mana Matahari di posisi paling tinggi di langit.
Saat itu, Matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat atau titik zenit.
Hal tersebut menyebabkan bayangan benda dan orang tegak, sehingga terlihat seolah mengilang karena bertumpuk dengan objek itu sendiri.
Berdasarkan penelitian dari BMKG, fenomena Hari Tanpa Bayangan ini tejadi disebabkan oleh perbedaan antara bidang rotasi bumi dan bidang revolusinya, dikenal dengan ekliptika.
Cara Melihat Hari Tanpa Bayangan
Melansir dari situs BRIN, berikut adalah tata cara melihat fenomena kulminasi:
1. Siapkan objek tegak seperti tongkat, spidol, atau benda lain yang bisa berdiri
2. Letakkan objek tersebut di permukaan datar yang terkena sinar matahari
3. Amati bayangannya sesuai waktu yang telah ditentukan
4. angan lupa untuk mendokumentasikannya dengan foto atau video selama proses ketika bayangan matahari tidak ada
5. Jika cuaca mendung, fenomena ini bisa diamati paling cepat lima menit sebelum atau paling lambat lima menit setelah waktu yang ditentukan, karena di luar rentang waktu lima menit tersebut, bayangan akan muncul kembali