TANGSELIFE.COM – Selama ini, penulisan istilah fotokopi atau fotocopy yang benar hampir tidak disadari.

Penulisan istilah ‘fotokopi atau fotocopy‘ memang memiliki makna dan tujuan yang sama.

Kedua penulisan istilah tersebut, yakni fotokopi atau fotocopy, merupakan serapan dari bahasa Inggris yaitu ‘photocopy’.

Kendati demikian, mana istilah fotokopi atau fotocopy yang penulisannya benar?

Fotokopi atau Fotocopy, Penulisan Mana yang Benar?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang benar adalah fotokopi.

Arti istilah fotokopi adalah hasil reproduksi atau penggandaan fotografis terhadap barang cetakan (tulisan).

Penulisan istilah fotokopi juga diatur dalam Pedoman Umum Pembantukan Istilah (PUPI) agar dapat diterapkan secara tepat.

Untuk istilah photocopy, PUPI mengatur pembentukan huruf /ph/ dari bahasa Inggris menjadi /f/ jika diserap ke bahasa Indonesia.

Adapun huruf /c/ yang diikuti vokal /o/ dilafalkan menjadi /k/, sementara huruf /y/ dilafalkan /i/.

Oleh karena itu, istilah ‘photocopy’ menjadi ‘fotokopi’ setelah diserap dalam bahasa Indonesia.

Meski demikian, tak ditampik istilah ‘copy’ masih sering digunakan sebagian masyarakat.

Alasannya lantaran ‘copy’ dalam bahasa Inggris bermakna kegiatan menggandakan.

Di satu sisi, kata ‘kopi’ dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai minuman atau pohon.

Kata ‘kopi’ juga dapat dideskripsikan sebagai tembusan, eksemplar, salinan rol film, dan naskah karangan.

Sejarah Mesin Fotokopi

Cikal bakal mesin fotokopi dimulai tahun 1906 oleh seorang fisikawan Amerika bernama Chester Floyd Carlson.

Penemuan mesin fotokopi diawali dari karya Carlson yakni proses electrophotography atau penyalinan kering seperti mimeograf (mesin stensil).

Penemuan tersebut dikembangkan menjadi xerography dengan konsep menyalin atau menulis menggunakan teknik dry writing.

Untuk menjaga karyanya, teknologi Chester Floyd Carlson dipatenkan pada tahun 1942.

Beberapa tahun kemudian, temuan Carlson disempurnakan hingga berhasil meningkatkan fungsinya sebagai penyalin tulisan.

Sayangnya, buah pikiran Carlson kurang diminati karena banyak orang menganggapnya tidak prospektif dan menguntungkan di masa depan.

Beberapa perusahaan yang pernah menolak teknologi Carlson antara lain General Electric, IBM, dan Kodak.

Akhirnya, usaha Carlson membuahkan hasil saat menawarkan konsepnya pada perusahaan Batelle Memorial Institute yang bergerak di bidang teknologi nonprofit yang bermarkas di Ohio, AS.

Carlson mendapatkan suntikan dana dari institusi tersebut sehingga ia bisa memulai pembuatan mesin.

Kerja keras Carlson membuahkan hasil mengagumkan beberapa tahun kemudian.

Saat itu, The Haloid Photographic Company dari New York bersedia menjalin kerja sama dengan Carlson.

Berangkat dari kerja sama dengan The Haloid Photographic Company, nama electrophotography berubah jadi xerography.

Transformasi tersebut dilakukan oleh pihak perusahaan untuk menambah nilai jual teknologi.

Tahun 1958, nama Haloid pun berubah menjadi ‘Haloid Xerox’.

Memasuki 1959, saat mempublikasikan Xerox 914, perusahaan Xerox mengalami perkembangan pesat.

Xerox 914 tersebut adalah mesin fotokopi komersial pertama yang memakai teknologi xerography lengkap dengan tombol.

mesin fotokopi pertama
Xerox 914 mesin fotokopi pertama
Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife