TANGSELIFE.COM – Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Islamiyah Ciputat menggelar acara Job Recuitment 2024.
Penyelenggaraan Job Recruitment dilakukan SMK Islamiyah Ciputat itu guna menyediakan bursa kerja atau lowongan lapangan pekerjaan bagi siswa lulusan SMK.
Kepala SMK Islamiyah Ciputat, Dian Rostikawati mengatakan, Job Recruitment merupakan salah satu program unggulan milik SMK Islamiyah Ciputat.
Dengan hadirnya program tersebut, diharapkan para siswa lulusan SMK dapat melanjutkan perjalanan di lingkungan pekerjaan dengan cepat dan mudah.
“Jadi kita memberikan peluang kepada pada aplikan (pelamar, red) diantaranya para alumni Islamiyah dan lulusan SMK yang ada di Tangsel untuk bisa mencari lowongan pekerjaan,” kata Dian kepada Tangselife.com, Senin, 27 Mei 2024.
Dian mengungkapkan, program Job Recruitmen SMK Islamiyah Ciputat sendiri telah berlangsung sejak tahun 2018.
Dalam setiap penyelenggaraan, SMK Islamiyah Ciputat bisa menggandeng belasan hingga puluhan perusahaan.
“Kami mengundang perusahaan-perusahaan yang membutuhkan SDM. Tahun pertama pengelenggaraan pada 2018 kita berhasil menggandeng 40 perusahaan,” tuturnya.
“Untuk tahun 2024 ini kami menggandeng 13 perusahaan yang bergerak diberbagai bidang,” lanjut Dian.
Dian menuturkan, selain untuk menyalurkan para alumni ke dunia pekerjaan, program job recruitment juga merupakan upaya SMK Islamiyah Ciputat untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Kota Tangsel.
Terlebih, lanjutnya, tingkat pengangguran tercatat juga didominasi oleh masyarakat dengan lulusan jenjang pendidikan SMK.
“Karena keberhasilan SMK salah satunya dengan tingkat keterserapan tertinggi di dunia kerja yang menyatakan bahwa SMK itu berhasil mengolah sumber daya atau perserta didiknya,” tegasnya.
Berdasarkan catatannya sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018 silam, program Job Recruitment dapat menyerap kurang lebih 70 alumni setiap tahunnya.
SMK Islamiyah Ciputat sendiri meluluskan sekira 300 peserta didik dalam setiap lulusnya.
“Keterserapannya kalau dibuat persentasi kita bisa mendeteksi 70 sampai 80 persen alumni, meski ada juga yang kuliah atau memilih enterpreneur,” pungkasnya.
