TANGSELIFE.COM- Wilayah timur laut Jepang dikejutkan oleh gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 yang terjadi pada Senin (8/12) sekitar pukul 23.15 waktu setempat.

Kekuatan gempa Jepang ini sebelumnya tercatat M 7,6 sebelum diperbarui oleh otoritas setempat.

Dampak guncangan gempa Jepang yang besar membuat kemungkinan gempa susulan dengan magnitudo serupa bahkan lebih kuat masih terbuka dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan laporan pemerintah Jepang, 30 orang mengalami luka-luka, termasuk seorang warga di Hokkaido yang dilaporkan mengalami cedera serius.

Gempa tersebut juga turut memicu tsunami setinggi sekitar 70 sentimeter, yang menerjang beberapa wilayah pesisir utara Jepang.

Rekaman dari lokasi menunjukkan kerusakan di sejumlah titik, terdapat retakan jalan, kaca jendela pecah berserakan, hingga sebuah mobil yang terperosok ke lubang besar akibat pergeseran tanah.

Pemerintah Jepang awalnya menerima beberapa laporan dugaan kebakaran, namun sejauh ini hanya satu kejadian kebakaran rumah yang terkonfirmasi.

Warga Hokkaido menceritakan bahwa tanah bergetar hebat selama kurang lebih 30 detik, diiringi nada peringatan dari ponsel yang memaksa masyarakat segera mencari tempat aman.

Daiki Shimohata, seorang pegawai negeri di Aomori, mengatakan kepada AFP bahwa ia dan keluarganya bergegas keluar rumah setelah merasakan guncangan kuat.

“Ini gempa terhebat yang pernah kami rasakan. Guncangannya sekitar 20 detik, tapi rasanya jauh lebih lama,” ungkapnya.

Terjadi Gempa Jepang, KBRI Keluarkan Imbauan untuk WNI

Menanggapi situasi tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, mengimbau semua Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan.

Dalam pernyataannya, KBRI menegaskan bahwa Jepang adalah negara dengan aktivitas kegempaan tinggi, sehingga masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada, mengikuti instruksi pemerintah setempat, dan memantau informasi dari media resmi Jepang.

KBRI juga menyarankan WNI untuk:

  • selalu memahami jalur evakuasi di sekitar tempat tinggal,
  • menyiapkan tas darurat, termasuk dokumen penting,
  • memantau peringatan resmi dari Japan Meteorological Agency (JMA).

Hingga Selasa pagi, tidak ada laporan WNI yang menjadi korban atau terdampak serius.

Sebagai langkah antisipasi, KBRI menyediakan hotline darurat:

  • Tokyo: +81-80-3506-8612 / +81-80-4940-7419
  • Osaka (KJRI): +81-80-3113-1003

Potensi Gempa Susulan dan Peringatan Tsunami

Japan Meteorological Agency (JMA) menyebut gempa ini sebagai gempa dangkal yang terjadi di lepas pantai timur laut Jepang, sehingga berpotensi memicu tsunami di beberapa wilayah.

Guncangan terasa kuat hingga ke Sendai dan Sapporo, membuat warga berbondong-bondong menuju titik evakuasi.

Otoritas pusat penanganan bencana Jepang juga telah aktif memberikan peringatan resmi kepada masyarakat terkait kemungkinan gempa susulan kuat.

Sektor transportasi Jepang ikut terdampak. Layanan Shinkansen Tohoku terpaksa dihentikan sementara untuk pemeriksaan jalur dan sistem kelistrikan.

Sejumlah penerbangan menuju Bandara New Chitose dan Aomori mengalami penundaan, menunggu inspeksi runway sebelum bisa beroperasi kembali.

Beberapa kawasan wisata pesisir di wilayah timur laut dan Hokkaido juga ditutup sementara sambil menunggu evaluasi keamanan dari pemerintah daerah.

Otoritas pariwisata meminta wisatawan yang sedang berada di Jepang untuk terus memantau pembaruan melalui:

  • situs resmi JMA,
  • operator transportasi,
  • peringatan darurat setempat.
Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter