TANGSELIFE.COM – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam gempa Jepang yang terjadi pada 8 Agustus 2024 pukul 16:43 waktu setempat.
Dilaporkan bahwa gempa tersebut berkekuatan 7,1 magnitudo berpusat di kedalaman 30 km laut Hyuganada, Prefektur Miyazaki.
Peristiwa ini memicu tsunami setinggi 1 meter di Prefektur Kochi, Oita, Miyazaki, dan Ehime.
Berkaitan dengan bencana ini, KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi simpul-simpul warga negara Indonesia
Hingga kini belum ada informasi adanya WNI yang menjadi korban gempa.
Imigrasi Jepang mencatat bahwa jumlah WNI di beberapa prefektur yakni di Miyazaki ada 1.869 WNI, di Kochi ada 836 WNI, 2.099 WNI di Oita, dan di Ehime ada 1.418 WNI.
KBRI memastikan akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengna otoritas setempat serta komunitas Indonesia terkait kemungkinan adanya WNI yang terdampak.
Gempa berkekuatan 7,1 skala ritcher yang mengguncang Jepang itu tak menyebabkan kerusakan besar. Hanya gelombang tsunami yang relatif kecil menghantam pantai.
Survei Geologi Amerika Serikat empat melaporkan adanya dua guncangan kuat dengan kekuatan 6,9 SR dan 7,1 SR.
Tapi kemudian ia mengatakan hanya ada satu getaran.