TANGSELIFE.COM – Pusat Data Nasional atau PDN diretas oleh serangan siber ransomware. Dan ini berdampak pula pada layanan imigrasi.

Bahkan disebutkan, imbas serangan siber itu, layanan imigrasi harus pindah ke web Amazon.

Imbas dari PDN diretas itu diungkapkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

“Ya kita terpaksa migrasi dulu ke, apa, AWS (Amazon Web Service). Sambil menunggu PDN pulih, solusi emergency. Jadi kita pakai apa, yang Amazon dulu,” Uggkapnya, Selasa, 25 Juni 2024.

Ditanyai lebih lanjut, sampaikan kapan PDN akan pulih, dan tidak lagi memakai web Amazon. Yasona belum bisa memastikannya.

“Ya kita tunggu aja PDN nya,” ungkapnya.

Polri Usut Tuntas Peratas Pusat Data Nasional

Mabes Polri mengaku akan mengusut tuntas dugaan tindak pidana usai server PDN terbukti diretas oleh ransomware.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengaku masih terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk menangani insiden peretasan tersebut.

Dirinya juga memastikan dugaan tindak pidana peretasan tersebut bakal diusut secara tuntas.

“Kami berkolaborasi dengan stakeholder terkait menangani kejadian yang saat ini sedang terjadi. Mohon doanya, semuanya bisa kita tuntaskan,” jelasnya.

Lebih lanjut Sandi mengatakan, koordinasi dilakukan guna memitigasi serta mengantisipasi insiden peretasan serupa di masa yang akan datang.

“Semua yang terjadi bisa kita mitigasi dan juga kita antisipasi. Kami akan terus bekerja sama dengan stakeholder dari Kominfo, BSSN dan lainnya,” ungkapnya.

Kepala Badan Sandi Siber Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburia memastikan peretasan itu merupakan serangan siber ransomware.

“Insiden PDS ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Cipher Ransomware,” paparnya.

“Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Ransomware lockbit 3.0. Jadi memang Ransomware ini kan dikembangkan terus, jadi ini adalah yang terbaru,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Sopiyan
Editor
Sopiyan
Reporter