TANGSELIFE.COM – Hari pertama makan bergizi gratis ini ada sedikitnya 3.000 siswa yang terdiri dari 7 sekolah di Tangsel yang mendapatkan makan siang gratis.
Makan bergizi gratis tiba di beberapa sekolah sekira pukul 08.00 WIB. Makanan tersebut diantar langsung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel menggunakan kendaraan truck box.
Makanan tersebut mulai dikonsumsi oleh para siswa sekira pukul 09.00 WIB atau pada jam istirahat pertama.
Pengamatan Tangselife.com di SD Negeri Lengkong Wetan 1, para siswa mendapatkan menu makan terdiri dari nasi, satu potong ayam, sayur capcai, satu buah jeruk dan satu kotak susu.
Makanan tersebut dikemas dalam wadah berbahan dasar stainless steel. Sementara siswa menyiapkan sendiri alat masaknya masing-masing yang terdiri dari sendok dan garpu.
Para siswa terlihat lahap mengonsumsi makan bergizi gratis yang diberikan. Tak butuh waktu lama, kurang lebih sekira 30 menit para siswa menyelesaikan proses makan bersama tersebut.
Setelah selesai, wadah yang menjadi alat kemasan makanan langsung disusun kembali sebelum akhirnya nanti dijemput oleh badan gizi untuk melalui proses pencucian di dapur.
Dapur Gizi Siapkan 22 Menu Berbeda Makan Bergizi Gratis di Tangsel
Sebelumnya Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel, Nindy Sabrina menyebut, bahwa pihaknya akan menyediakan 22 menu makanan berbeda dalam satu bulan.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi rasa bosan anak sehingga menghindari potensi makanan terbuang.
“Siklus menu kami 22 hari plus 3. Jadi setiap satu bulan selama 22 hari itu menunya selalu berbeda-beda. Siklusnya setiap satu bulan,” kata Nindy ketika ditemui di dapur pelayanan pemenuhan gizi, Sabtu, 4 Januari 2025.
Nindy menuturkan, daftar 22 paket menu yang nantinya akan disiapkan selama sebulan merupakan hasil rekomendasi dari ahli gizi.
Setiap paket menu makanan akan mengandung karbohidrat, protein, hingga lemak sehingga memenuhi kebutuhan gizi seimbang di dalam tubuh anak.
“Kita mengikuti gizi seimbang. Jadi ada karbohidrat, protein, ada lemak. Memang semuanya sudah diukur, jadi kita ada patokan. Kan kita punya ahli gizi sendiri ya, itu sudah ada standar gizinya,” terangnya.
